Minggu, 04 Maret 2012

Belajar Tentang NEEDS ASSESMENT PEMBELAJARAN YANG DAPAT MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERTANYA SISWA 1


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kegiatan bertanya biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi. Hampir tidak ada manusia yang hidup di dunia ini yang tak pernah mengajukan pertanyaan, baik terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain (Rustaman et al, 2005: 210).
Adapun tujuan bertanya antara lain adalah merangsang kemampuan berfikir siswa, membantu siswa dalam belajar, mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri, meningkatkan kemampuan berfikir siswa dari kemampuan berfikir tingkat rendah ke kemampuan berfikir tingkat tinggi, membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan (Moedjiono dan Hasibuan, 2004: 62). Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan  bertanya itu sangat perlu dimiliki oleh setiap orang terutama siswa sebagai subjek pendidikan.
 Pada Proses Belajar Mengajar Sains, bertanya merupakan salahsatu aktivitas siswa di dalamnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Cara bertanya dan jenis pertanyaan yang diajukan mempunyai pengaruh dalam mempelajari suatu konsep Biologi (Rustaman et al, 2005:210). Namun, pada kenyataannya di lapangan, aktivitas bertanya dalam suatu kegiatan pembelajaran dinilai kurang dapat dikembangkan. Pernyataan ini didukung oleh temuan Yulianti (2005:1) dalam penelitiannya bahwa “Aktivitas bertanya siswa di salahsatu  SMA Negeri di Bandung mulai mengalami penurunan”.
 Oleh karena itu, agar kemampuan bertanya siswa dapat dikembangkan, maka seorang guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran perlu mengetahui kebutuhan-kebutuhan suatu pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa dengan baik, sehingga perlu dilakukan analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi hal-hal yang diperlukan dalam pembelajaran untuk mengembangkan pertanyaan tersebut.
Pada penelitian ini dipilih materi pencemaran air karena pencemaran air merupakan masalah yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, yaitu membahas tentang  penyebab terjadinya pencemaran, dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran, dan hal-hal yang berkaitan dengan upaya mengatasinya. Pada  kurikulum 2004, siswa dituntut untuk melakukan upaya penanggulangan pencemaran air. Siswa akan dapat berupaya untuk menanggulanginya apabila mengetahui terlebih dulu penyebab terjadinya pencemaran dan pengaruhnya terhadap manusia.
Kegiatan pembelajaran sains dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, diantaranya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen (kegiatan praktikum). Dalam kegiatan praktikum pencemaran air, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri dan melakukan sendiri sehingga selain siswa mendapatkan gambaran tentang fenomena pencemaran air yang terjadi di sekitar lingkungannya, praktikum juga merupakan sarana bagi siswa untuk bertanya mengenai fenomena-fenomena tersebut. Dalam proses belajar mengajar ini, berarti siswa melakukan kegiatan yang mencakup pengendalian variabel, pengamatan, melibatkan pembanding atau kontrol, dan penggunaan alat-alat praktikum (Rustaman et al, 2002:109).
 Pada proses pembelajaran dengan kegiatan praktikum ini dilengkapi dengan kegiatan diskusi, melalui kegiatan diskusi siswa diharapkan dapat bertukar pikiran, mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, sehingga dapat memecahkan permasalahan-permasalah yang ditemui pada saat kegiatan praktikum berlangsung (Moedjiono dan Hasibuan, 2004:23 dan Gilstrap dan Martin dalam Sutiawati, 2004). Oleh karena itu, kegiatan praktikum ini dapat merangsang siswa untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan berfikir kritis tentang fakta yang ada. Dengan demikian, kegiatan praktikum memang merupakan sarana untuk bertanya.
Analisis kebutuhan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik needs assessment. Needs assessment merupakan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mengevaluasi perencanaan program yang telah dilaksanakan dan untuk memperbaiki perencanaan program yang akan datang (Stufflebeam,1986). Dalam hal ini yaitu untuk menganalisis suatu pembelajaran/praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa. Needs assessment disebut juga analisis awal-akhir atau suatu perencanaan untuk memperoleh solusi terhadap permasalahan (Rusbiono, 2005).

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: “Faktor-faktor apa sajakah yang dibutuhkan suatu kegiatan praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa?”


Rumusan masalah ini diuraikan kedalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1.      Kebutuhan-kebutuhan apa sajakah yang diperlukan siswa pada praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa ?
2.      Bagaimanakah penggunaan praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa di lapangan ?
3.      Apakah ada kesenjangan antara kegiatan praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa di lapangan dengan kegiatan praktikum yang diharapkan ?
4.      Apa yang menyebabkan terjadinya kesenjangan antara kegiatan praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa di lapangan dengan kegiatan praktikum yang diharapkan ?
5.      Faktor-faktor apa sajakah yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa untuk menjembatani kesenjangan antara kegiatan praktikum yang terjadi di lapangan dengan kegiatan praktikum yang diharapkan ?

C.    Batasan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini maka ruang lingkupnya dibatasi sebagai berikut :
1.      Pendekatan dasar needs assessment yang digunakan adalah pendekatan analisis kinerja yang terdiri dari 1) analisis kebutuhan untuk menentukan apa yang seharusnya; 2) mengidentifikasi apa yang terjadi; 3) kesenjangan antara kinerja yang seharusnya dengan kinerja yang terjadi, dampak dari kesenjangan, dan penyebab kesenjangan.
2.      Needs assessment  dibatasi hanya pada analisis kebutuhan siswa.
3.      Pembelajaran yang diteliti dibatasi pada pembelajaran dengan kegiatan praktikum.
4.      Materi yang diteliti dibatasi pada sub konsep Pencemaran Air.
5.      Kategori pertanyaan yang diteliti adalah kategori pertanyaan tertulis (menurut Bloom yaitu jenjang kognitif C1-C6).

D.    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengungkap faktor-faktor yang dibutuhkan siswa untuk mengembangkan kemampuan bertanya pada pembelajaran dengan kegiatan praktikum.

E.     Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut :
1.      Memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang dibutuhkan siswa untuk mengembangkan kemampuan bertanya pada kegiatan praktikum, sehingga guru dapat mempersiapkan pembelajaran dengan baik.
2.      Memberikan rekomendasi tentang upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa pada kegiatan praktikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar