BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan bertanya biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari
dan hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi. Hampir tidak ada manusia yang
hidup di dunia ini yang tak pernah mengajukan pertanyaan, baik terhadap diri
sendiri maupun kepada orang lain (Rustaman et
al, 2005: 210).
Adapun tujuan bertanya antara lain adalah merangsang
kemampuan berfikir siswa, membantu siswa dalam belajar, mengarahkan siswa pada
tingkat interaksi belajar yang mandiri, meningkatkan kemampuan berfikir siswa
dari kemampuan berfikir tingkat rendah ke kemampuan berfikir tingkat tinggi,
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan (Moedjiono dan
Hasibuan, 2004: 62). Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kemampuan bertanya itu sangat perlu
dimiliki oleh setiap orang terutama siswa sebagai subjek pendidikan.
Pada Proses Belajar
Mengajar Sains, bertanya merupakan salahsatu aktivitas siswa di dalamnya
sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Cara bertanya dan jenis
pertanyaan yang diajukan mempunyai pengaruh dalam mempelajari suatu konsep
Biologi (Rustaman et al, 2005:210).
Namun, pada kenyataannya di lapangan, aktivitas bertanya dalam suatu kegiatan
pembelajaran dinilai kurang dapat dikembangkan. Pernyataan ini didukung oleh
temuan Yulianti (2005:1) dalam penelitiannya bahwa “Aktivitas bertanya siswa di
salahsatu SMA Negeri di Bandung mulai
mengalami penurunan”.
Oleh karena itu, agar
kemampuan bertanya siswa dapat dikembangkan, maka seorang guru sebagai fasilitator
dalam pembelajaran perlu mengetahui kebutuhan-kebutuhan suatu pembelajaran yang
dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa dengan baik, sehingga perlu
dilakukan analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi hal-hal yang diperlukan
dalam pembelajaran untuk mengembangkan pertanyaan tersebut.
Pada penelitian ini dipilih materi pencemaran air karena
pencemaran air merupakan masalah yang erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari, yaitu membahas tentang
penyebab terjadinya pencemaran, dampak yang ditimbulkan akibat
pencemaran, dan hal-hal yang berkaitan dengan upaya mengatasinya. Pada kurikulum 2004, siswa dituntut untuk
melakukan upaya penanggulangan pencemaran air. Siswa akan dapat berupaya untuk
menanggulanginya apabila mengetahui terlebih dulu penyebab terjadinya
pencemaran dan pengaruhnya terhadap manusia.
Kegiatan pembelajaran sains dapat dilakukan melalui berbagai
kegiatan, diantaranya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen
(kegiatan praktikum). Dalam kegiatan praktikum pencemaran air, siswa diberi
kesempatan untuk mengalami sendiri dan melakukan sendiri sehingga selain siswa
mendapatkan gambaran tentang fenomena pencemaran air yang terjadi di sekitar
lingkungannya, praktikum juga merupakan sarana bagi siswa untuk bertanya mengenai
fenomena-fenomena tersebut. Dalam proses belajar mengajar ini, berarti siswa
melakukan kegiatan yang mencakup pengendalian variabel, pengamatan, melibatkan
pembanding atau kontrol, dan penggunaan alat-alat praktikum (Rustaman et al, 2002:109).
Pada proses
pembelajaran dengan kegiatan praktikum ini dilengkapi dengan kegiatan diskusi,
melalui kegiatan diskusi siswa diharapkan dapat bertukar pikiran, mengembangkan
keterampilan bertanya, berkomunikasi, sehingga dapat memecahkan
permasalahan-permasalah yang ditemui pada saat kegiatan praktikum berlangsung
(Moedjiono dan Hasibuan, 2004:23 dan Gilstrap dan Martin dalam Sutiawati,
2004). Oleh karena itu, kegiatan praktikum ini dapat merangsang siswa untuk
bertanya, mengemukakan pendapat, dan berfikir kritis tentang fakta yang ada.
Dengan demikian, kegiatan praktikum memang merupakan sarana untuk bertanya.
Analisis
kebutuhan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik needs assessment. Needs assessment merupakan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang
harus dipenuhi untuk mengevaluasi perencanaan program yang telah dilaksanakan
dan untuk memperbaiki perencanaan program yang akan datang (Stufflebeam,1986).
Dalam hal ini yaitu untuk menganalisis suatu pembelajaran/praktikum yang dapat
mengembangkan kemampuan bertanya siswa. Needs
assessment disebut juga analisis awal-akhir atau suatu perencanaan untuk
memperoleh solusi terhadap permasalahan (Rusbiono, 2005).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
“Faktor-faktor apa sajakah yang dibutuhkan suatu kegiatan praktikum yang dapat
mengembangkan kemampuan bertanya siswa?”
Rumusan masalah ini
diuraikan kedalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1.
Kebutuhan-kebutuhan apa sajakah yang diperlukan siswa
pada praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa ?
2.
Bagaimanakah penggunaan praktikum yang dapat
mengembangkan kemampuan bertanya siswa di lapangan ?
3.
Apakah ada kesenjangan antara kegiatan praktikum yang
dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa di lapangan dengan kegiatan
praktikum yang diharapkan ?
4.
Apa yang menyebabkan terjadinya kesenjangan antara
kegiatan praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa di
lapangan dengan kegiatan praktikum yang diharapkan ?
5. Faktor-faktor
apa sajakah yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum yang dapat mengembangkan
kemampuan bertanya siswa untuk menjembatani kesenjangan antara kegiatan
praktikum yang terjadi di lapangan dengan kegiatan praktikum yang diharapkan ?
C. Batasan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini maka ruang
lingkupnya dibatasi sebagai berikut :
1.
Pendekatan dasar needs
assessment yang digunakan adalah pendekatan analisis kinerja yang terdiri
dari 1) analisis kebutuhan untuk menentukan apa yang seharusnya; 2)
mengidentifikasi apa yang terjadi; 3) kesenjangan antara kinerja yang
seharusnya dengan kinerja yang terjadi, dampak dari kesenjangan, dan penyebab
kesenjangan.
2. Needs assessment dibatasi hanya pada analisis kebutuhan siswa.
3. Pembelajaran
yang diteliti dibatasi pada pembelajaran dengan kegiatan praktikum.
4. Materi yang
diteliti dibatasi pada sub konsep Pencemaran Air.
5. Kategori
pertanyaan yang diteliti adalah kategori pertanyaan tertulis (menurut Bloom
yaitu jenjang kognitif C1-C6).
D. Tujuan Penelitian
Tujuan
yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengungkap faktor-faktor
yang dibutuhkan siswa untuk mengembangkan kemampuan bertanya pada pembelajaran
dengan kegiatan praktikum.
E. Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut :
1.
Memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang
dibutuhkan siswa untuk mengembangkan kemampuan bertanya pada kegiatan
praktikum, sehingga guru dapat mempersiapkan pembelajaran dengan baik.
2. Memberikan rekomendasi
tentang upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan pembelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan bertanya siswa pada kegiatan praktikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar