Minggu, 04 Maret 2012

Belajar Tentang NEEDS ASSESMENT PEMBELAJARAN YANG DAPAT MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERTANYA SISWA 1


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kegiatan bertanya biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi. Hampir tidak ada manusia yang hidup di dunia ini yang tak pernah mengajukan pertanyaan, baik terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain (Rustaman et al, 2005: 210).
Adapun tujuan bertanya antara lain adalah merangsang kemampuan berfikir siswa, membantu siswa dalam belajar, mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri, meningkatkan kemampuan berfikir siswa dari kemampuan berfikir tingkat rendah ke kemampuan berfikir tingkat tinggi, membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan (Moedjiono dan Hasibuan, 2004: 62). Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan  bertanya itu sangat perlu dimiliki oleh setiap orang terutama siswa sebagai subjek pendidikan.
 Pada Proses Belajar Mengajar Sains, bertanya merupakan salahsatu aktivitas siswa di dalamnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Cara bertanya dan jenis pertanyaan yang diajukan mempunyai pengaruh dalam mempelajari suatu konsep Biologi (Rustaman et al, 2005:210). Namun, pada kenyataannya di lapangan, aktivitas bertanya dalam suatu kegiatan pembelajaran dinilai kurang dapat dikembangkan. Pernyataan ini didukung oleh temuan Yulianti (2005:1) dalam penelitiannya bahwa “Aktivitas bertanya siswa di salahsatu  SMA Negeri di Bandung mulai mengalami penurunan”.
 Oleh karena itu, agar kemampuan bertanya siswa dapat dikembangkan, maka seorang guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran perlu mengetahui kebutuhan-kebutuhan suatu pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa dengan baik, sehingga perlu dilakukan analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi hal-hal yang diperlukan dalam pembelajaran untuk mengembangkan pertanyaan tersebut.
Pada penelitian ini dipilih materi pencemaran air karena pencemaran air merupakan masalah yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, yaitu membahas tentang  penyebab terjadinya pencemaran, dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran, dan hal-hal yang berkaitan dengan upaya mengatasinya. Pada  kurikulum 2004, siswa dituntut untuk melakukan upaya penanggulangan pencemaran air. Siswa akan dapat berupaya untuk menanggulanginya apabila mengetahui terlebih dulu penyebab terjadinya pencemaran dan pengaruhnya terhadap manusia.
Kegiatan pembelajaran sains dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, diantaranya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen (kegiatan praktikum). Dalam kegiatan praktikum pencemaran air, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri dan melakukan sendiri sehingga selain siswa mendapatkan gambaran tentang fenomena pencemaran air yang terjadi di sekitar lingkungannya, praktikum juga merupakan sarana bagi siswa untuk bertanya mengenai fenomena-fenomena tersebut. Dalam proses belajar mengajar ini, berarti siswa melakukan kegiatan yang mencakup pengendalian variabel, pengamatan, melibatkan pembanding atau kontrol, dan penggunaan alat-alat praktikum (Rustaman et al, 2002:109).
 Pada proses pembelajaran dengan kegiatan praktikum ini dilengkapi dengan kegiatan diskusi, melalui kegiatan diskusi siswa diharapkan dapat bertukar pikiran, mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, sehingga dapat memecahkan permasalahan-permasalah yang ditemui pada saat kegiatan praktikum berlangsung (Moedjiono dan Hasibuan, 2004:23 dan Gilstrap dan Martin dalam Sutiawati, 2004). Oleh karena itu, kegiatan praktikum ini dapat merangsang siswa untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan berfikir kritis tentang fakta yang ada. Dengan demikian, kegiatan praktikum memang merupakan sarana untuk bertanya.
Analisis kebutuhan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik needs assessment. Needs assessment merupakan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mengevaluasi perencanaan program yang telah dilaksanakan dan untuk memperbaiki perencanaan program yang akan datang (Stufflebeam,1986). Dalam hal ini yaitu untuk menganalisis suatu pembelajaran/praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa. Needs assessment disebut juga analisis awal-akhir atau suatu perencanaan untuk memperoleh solusi terhadap permasalahan (Rusbiono, 2005).

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: “Faktor-faktor apa sajakah yang dibutuhkan suatu kegiatan praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa?”


Rumusan masalah ini diuraikan kedalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1.      Kebutuhan-kebutuhan apa sajakah yang diperlukan siswa pada praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa ?
2.      Bagaimanakah penggunaan praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa di lapangan ?
3.      Apakah ada kesenjangan antara kegiatan praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa di lapangan dengan kegiatan praktikum yang diharapkan ?
4.      Apa yang menyebabkan terjadinya kesenjangan antara kegiatan praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa di lapangan dengan kegiatan praktikum yang diharapkan ?
5.      Faktor-faktor apa sajakah yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa untuk menjembatani kesenjangan antara kegiatan praktikum yang terjadi di lapangan dengan kegiatan praktikum yang diharapkan ?

C.    Batasan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini maka ruang lingkupnya dibatasi sebagai berikut :
1.      Pendekatan dasar needs assessment yang digunakan adalah pendekatan analisis kinerja yang terdiri dari 1) analisis kebutuhan untuk menentukan apa yang seharusnya; 2) mengidentifikasi apa yang terjadi; 3) kesenjangan antara kinerja yang seharusnya dengan kinerja yang terjadi, dampak dari kesenjangan, dan penyebab kesenjangan.
2.      Needs assessment  dibatasi hanya pada analisis kebutuhan siswa.
3.      Pembelajaran yang diteliti dibatasi pada pembelajaran dengan kegiatan praktikum.
4.      Materi yang diteliti dibatasi pada sub konsep Pencemaran Air.
5.      Kategori pertanyaan yang diteliti adalah kategori pertanyaan tertulis (menurut Bloom yaitu jenjang kognitif C1-C6).

D.    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengungkap faktor-faktor yang dibutuhkan siswa untuk mengembangkan kemampuan bertanya pada pembelajaran dengan kegiatan praktikum.

E.     Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut :
1.      Memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang dibutuhkan siswa untuk mengembangkan kemampuan bertanya pada kegiatan praktikum, sehingga guru dapat mempersiapkan pembelajaran dengan baik.
2.      Memberikan rekomendasi tentang upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan bertanya siswa pada kegiatan praktikum.

Belajar Tentang Aspek Pengembangan Perilaku Pribadi (Psikopen)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan di muka bumi ini

daripada makhluk yang lainnya.Manusia lahir ke dunia ternyata mengalami proses-proses yang demikian rumit dan terkadang tidak dapat diterima oleh akal manusia sendiri tapi lain halnya bagi Alloh SWT,Dzat yang Maha Menciptakan.

                Dalam Al-Quran surat 23 :12-15 Alloh SWT berfirman,” Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati ( berasal ) dari tanah.Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan ) dalam tempat yankokoh(rahim).Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah,lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,lalu tulang belulang itu Kami bumgkus dengan daging.Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang( berbentuk )lain.Maka Maha Suci Alloh, Pencipta yang Paling baik”.Inilah yang disebut proses kejadian manusia pada alam rahim.
            Dalam Q.S 31:14 Alloh SWT berfirman,  …”ibunya telah mengandungnya dalam keadaan yang bertambah-tambah dan menyaphnya dalam dua tahun …”.Dari firman Alloh tersebut ternyata kita dapat mengambil kesimpulan bahwa setelah melalui proses yang pertama,dalam perkembangannya manusia mengalami proses selanjutnya yaitu kelahiran.Kelahiran seorang jabang bayi tentunya sangat dinanti-nantikan oleh semua orang.Penantian ini ternyata bukan akhir dari segala-galanya karena dalam pandangan seorang akhli yang bernama Erikson,tahapan perkembangan kepribadian itu mengalami beberapa tahap :
1.      Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik
2.      Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif
3.      Perkembangan Sosial dan Perilaku Afektif
4.      Perkembangan Moral dan Kepribadian
Dari perjalanan panjang perkembangan prilaku dan pribadi manusia tentunya akan dipaparkan dalam makalah ini.Namun karena keterbatasan penulis, maka uraiannakan singkat dan bersifat global / umum.Untuk lebih jelas atau lengkapnya dapat diperoleh dari sumber yang lain.

1.2  Tujuan Penulisan
Makalah yang berjudul Aspek-aspek Pengembangan Perilaku dan Pribadi ini saya tulis   dengan tujuan untuk mengobati rasa kekhawatiran saya akan kondisi remaja saat ini.Entah relevan atau tidak namun saya memandang bahwa kondisi moral remaja yang mengalami krisis ini tentunya berawal dari masa kecil yang kurang sempurna.Artinya,masa kecil yang orang ibaratkan bagai kertas yang putih itu , tidak dilalui dengan sebaik-baiknya.Bukan tulisan yang terukir indah yang membekas tapi coretan-coretan yang tidak berarti yang tertulis disana.Oleh karena itu dalam makalah ini sedikitnya dapat mengupas tentang kondisi keluarga kita saat ini dengan menampilkan berbagai contoh keadaan yang bersumber dari artikel atau majalah.Mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmahnya.
1.3 Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri atas tiga bab :
Bab I   Pendahuluan
Bab II  Isi
Bab III Penutup
 














BAB II
ISI
2.1 Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik
a. Perkembangan fisik
                Menurut seorang ahli ( Allport,1957 ) awal dari perkembangan seseorang pada asasnya bersifat biologis.Masa lima tahun pertama kehidupan anak merupakan masa penuh pembelajaran.Bukan hanya fisik yang berkembang luar biasa,namun emosinya pun sedang terbentuk.Agar proses tumbuh kembang anak menjadi optimal, orangtua harus berperan aktif pada masa-masa ini.Masa ini meliputi dua perkembangan yaitu (1).Perkembangan Anatomis  (2) Perkembangan Fisiologi.
                 Ketika seorang bayi merah baru saja keluar dari kehangatan rahim ibu,ia sungguh-sungguh belum berdaya.Ia hanya bisa menangis untuk mengatakan  ketidaknyamanan, kelaparan, bahkan kesakitan sekalipun.Sesekali memang,ia akan tersenyum manis sekali saat merasakan bahwa kenyamanan dan saat segala hajatnya telah terpenuhi.
                 Namun ,dalam bilangan bulan ,ia akan tumbuh sangat pesat.Normalnya,dalam waktu satu tahun berat badan bayi akan mencapai minimal tiga kali berat lahirnya.Kepandaiannya bertambah banyak.Satu dua patah kata-kata penting sudah mulai ia kuasai.”Mama …,mimi …,mamam … “biasanya merupakan kata-kata pertama di tahun pertama.
                 Berbilang tahun kian bertambah kepandaian anak.Ia berlarian ke sana kemari.Sebentar lompat, naik ke atas lemari, bercanda, berteriak, seolah tak pernah lelah.Menangis, tertawa, gelisah, murung, sedih, bahkan marah kini kerap pula mewarnai hari-hari anak yang kian bertambah besar.Semua ‘keajaiban’ pertumbuhan ini, subhanallah,terjadi dalam waktu begitu singkat, lima tahun.
                 Begitu pesatnya perkembangan yang terjadi pada tahun-tahun pertama ini sehingga para ahli pendidikan pun sepakat menamakan masa-masa tahun pertama kehidupan anak sebagai ‘The golden age of living ‘,atau ‘Masa-masa Emas Kehidupan’.Artinya,masa ini merupakan masa penuh pembelajaran.

.
b. Perkembangan Perilaku Psikomotorik
                 Perilaku psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara neuronmuscular system ( persyarafan dan otot )dan fungsi psikis ( kognitif,afektif dan konatif ).Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik ialah : (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks,dan (2) dari yang kasar dan global kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasikan.
Orangtua sebagai pembelajar pertama.
            Tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua yang baik.Tapi, bila kita mau kita bisa belajar untuk menjadi orangtua yang baik.Bahkan orangtua harus selalu belajar pada setiap kelahiran anak,karena setiap bayi memiliki watak yang berbeda.”Otomatis, perlakuan pada tiap anak pun jadi berbeda.Itulah penuturan dari seorang pengelola sentra be;ajar Jerapah Kecil di Cimanggis,Depok.
            Dalam buku karya Stanley Greespan (seorang ahli pendidikan ) yang berjudul Growth of The Mind mengatakan bahwa pembentukan otak paling intensif pada tahun pertama.Dalam tahun tersebut, ada 100 miliar sel otak bayi ( neuron ) yang saling berhubungan unutk merespons keadaan dunia luar.Pengalaman yang diperoleh
Anak akan memperkuat sambungan yang ada.Pengalaman demi pengalaman anak akan membentuk jaringan berupa tombol-tombol sebanyak 100 biliun yang merupakan suatu kesatuan.
            Fakta tersebut menegaskan bahwa otak memerlukan rangsangan sejak dini.Sejak di dalam kandungan, janin memerlukan rangsangan belajar dari ayah dan ibunya.Pada usia dua tahun, otak anak memiliki jaringan dua kali lipat dari dari otak orang dewasa dan menghabiskan energi dua kali lebih banyak.Masa itu, jumlah hubungan yang terjalin sudah lebih dari 300 triliun dan sel-sel yang tidak terhubungkan akan dibuang,alias tidak terpakai.
Namun proses pembelajaran ini memerlukan satu syarat, yaitu adanya kekonsistenan sikap orangtua.Sebab ketidakkonsistenan akan mengakibatkan kegagalan pendidikan.Tetapi kebanyakan pasangan orangtua seringkalin dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda.Sehingga untuk mensiasati kemungkinan munculnya perbedaan pandangan terhadap pendidikan anak, mereka perlu melakukan adaptasi dan kesepakatan bersama tentang konsep pendidikan anak.Bila masing-masing memiliki perbedaan pengalaman dan cara pandang dalam pendidikan anak, jangan biarkan perbedaan itu menghancurkan pendidikan terhadap anak.
 Tuntunan Keluarga Sakinah “Boleh kami minta waktu Ayah ?”
  Seorang ayah yang super sibuk,begitu jarang bertemu dengan putra laki-laki semata wayangnya.Sampai satu waktu,si anak menanyakan pada sang Ayah,”Ayah, apakah pekerjaan Ayah ?” .Si Ayah hanya tersenyum.Sungguh, si anak kecil belum puas hanya dengan senyuman dari sang Ayah.”Boleh aku tahu, berapa gaji Ayah per jamnya ?”, tanyanya lagi.”Mengapa, Nak ? Hmm … 400 dolar ayah kira “ ujar sang Ayah. Si anak pun berlari masuk ke dalam kamar dan kembali dengan celengan ikan kesayangannya.” Ayah, bolehkah aku meminjam uang 50 dolar ?”, pinta si Anak.”Ya,tentu anakku, tali untuk apa ?”, tanya sang Ayah sambil menyodorkan uang 50 dolar.”Nah … kini aku punya 400 dolar.Ayah , maukah Ayah bermain denganku selama satu jam.Jangan khawatir, akan kubayar ?”,jawab si Anak.
     Begitulah lebih kurang, satu cerita yang ada pada satu darim sekian banyak buku Chiken Soup for Soul, buku kumpulan kisah-kisah nyata dan cerita-cerita yang terjadi di sekaliling kehidupan sehari-hari si pengarangnya.     
2.2 Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif
               Anak belajar secara bertahap.sebelum berbicara ia mendengar, dan sebelum berjalan ia merangkak.Greenspan bahkan menegaskan bahwa sebelum anak belajar menghitung, ia membutuhkan sesuatu untuk dipegang.Karena memegang merupakan dasar untuk dapat berfikir logis, sementara perhitungan adalah proses belajar yang membutuhkan paparan logika.
              Secara emosional, antara anak dan orangtua pun belajar mencintai.Bayi belajaar mengenal kasih sayang ibu melalui proses menyusui, sentuhan , ciuman.Ia pun belajar bahasa kasih sayang ayah dan ibu.Bila orangtua terbiasa melatih bayi untuk mengekspresikan rasa sayangnya,anak pun akan belajar mengungkapkannya.
              Dalam tahun-tahun pertama in anak banyak menyerap informasi baru dalam dirinya dan memperlebar jendela informasinya.Jendela tersebut memungkinkan anak mempunyai kemampuan bahasa,logika,dan seterusnya.Ada beberapa target pembentukan yang perlu diperhatikan orangtua dalam tahun-tahun pertama anak.
              Pertama,adalah bahasa.Perkembangan bahasa anak mengalami perkembangan yang pesat pada tahun pertama.Maka anak harus diarahkan secara aktif.Bukan hanya bahasa verbal, bahasa isyarat pun perlu dikembangkan agar anak terampil menggunakannya kelak.Bahkan, bayi pun biasanya sudah punya kamus tersendiri.Misalnya, untuk tertawa , ha…ha…ha….Kalau merasa pedas,  mulutnya dikipas-kipas,dan sebagainya.         
2.3 Perkembangan perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan
            Menurut Plato, secara potensial ( fitrah ) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial ( zoon   politicon ).Namun untuk mewujudkan potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi dengan lingkungan manusia-manusia lain.
Matinya Masa  Kanak-kanak
     Berikut ini adalah pemaparan Nina M.Armando,seorang anggota MARKA (Media Ramah Keluarga ) dan pengajar di FISIP UI yang dimuat di majalah UMMI.
     Tiap pagi, pekerjaan saya adalah mengantar anak saya dan enam anak lainnya ke
Sekolah.Mereka adalah anak kelas 1 hingga 3 SD.Saya sekaligus merangkap menjadi sopir dan “bus mom” .Tiap pagi pula, saya menyetelkan lagu anak-anak untuk mereka.Pilihan saya tentulah Tasya, Sherina ,Kenny atau si kembar Ita dan Tara.Kenapa mereka ? Menurut penilaian saya, mereka menyanyikan lagu anak yang relatif ssehat.
     Suatu hari,seorang dari anak-anak itu berkata, “Bunda (meeka semua memanggil saya Bunda, meniru putri saya)’sekali-kali nyetel Westlife dong …-”Waduh !Saya terkejut mendengar permintaan itu.Saya katakan ,tak punya kaset Westlife.Tetapi ternyata, beberapa hari sesudahnya,toh Westlife terdengar juga dari radiotape mobil kami.Seorang anak membawa kaset Westlife dari rumahnya.Oke-lah,saya pikir, sesekali boleh juga mengalah.Dan saat lagu Westlife mengalun,hampir semua anak ikut bernyanyi.Tentu saja dengan lirik berbahasa Inggris yang amburadul.
     Pada kesempatan lain, saya tak sengaja menyetel kaset berlabel “Swara Perempuan “.Ini adalah kaset kumpulan lagu para penyanyi perempuan –Indonesia yang konon “bersuara empuk”.Ketika saya ingin mengganti kaset itu dengan kaset lagu anak-anak, para penumpang cilik itu protes.”yang tadi aja Bunda ! Yang tadi aja !”Akhirnya dengan sekali lagi berkomentar “waduh !”, saya kembali menyetel kaset itu dengan berkata,”Sekali ini saja ya … soalnya ini bukan kaset untuk anak-anak.Ini kaset lagu orang besar.”Seorang anak menyahut,”Ah … aku biasa kok mendangarnya!”
     Saya terkejut karena dua di antara anak-anak itu amatlah fasih ikut menyanyikan lagu-lagu yang diputar.Padahal, dari lagu-lagu tadi,,hanya ada satu yang dinyanyikan oleh anak-anak, yakni sherina.Selebihnya adalah penyanyi perempua dewasa antara lain :Reza, Kris Dayanti, Rossa, Melly Goeslaw ,Sshelomita danShanti.Dan lagu-lagu yang dinyanyikan sungguh bersyair dewasa.
     Ampun,pikir saya,dua anak ini benar-benar anak TV! Lagu-lagu yang diputar itu adalah lagu yang biasa mereka dengar dan lihat videoklipnya di televisi.Mereka pasti sering menontonnya hingga hapal syair-syairnya.Padahal,saya ingat,sejumlah videoklip itu menyajikan adegan sensual di dalamnya.Videoklip Reza atau Shanti misalnya.
     Anak-anak ini pada kesempatan lain mengobrol tentang hantu.Ternyata, obrolan itu datang karena mereka menonton serial Ghost Stories yang ditayangkan Metro TV.Saya menghela nafas.Itu acara TV yang terlarang di rumah saya.
     Saya segera teringat dengan buku-buku teks ilmu komunikasi yang saya pelajari.Di dalam buku-buku itu dituliskan betapa makin lama anak-anak kita makin terbiasa dengan media sejak usia dini.Anak-anak kita besar dengan media.-media laksana babyiutter ini kebanyakan buruk.
     Saya juga teringat dengan buku After the Death of Childhood.Sesuai dengan judulnya,buku bagus ini bercerita tentang matinya masa kanak-kanak,antara lain akibat kehadiran media.Mengapa demikian? Media masa mengenalkan anak-anak pada kehidupan dewasa.Itulah yang membuat anak-anak tercabut dari masa kanak-kanak yang seharusnya.
     Sejak kecil anak-anak sudah mengenal banyak hal dari aspek kehidupan orang dewasa,sehingga ia terperangkap dalam kedewasaan baik secara fisik, psikologis,ataupun sosial.Anak-anak tahu hubungan laki-perempuan, seks, kekerasan, dan perilaku-perilaku anti-sosial selak mereka maih sangat kecil.Dari mana? Dari media tentu.Padahal,anak-anak belum siap untuk itu.
     Lihatlah film kartun anak-anak.Isinya banyak yang terkait dengan hubungan laki-perempuan dan seks.Popeye,Crayon Sinchan,dan Sailor Moon adalah beberapadi antaranya.Kemudian,iklan TV.Mari lihat Irex, Promag, Rapet wangi, atau pompa air Sumitsu.Semuanya menjual seks,padahal iklan-iklan itu bisa saja ditayangkan pada jam tayang keluarga, dan tentu saja anak-anak ikut menontonnya.
     Atau,llihatlah tabloid-tabloid porno yang dijajakan di pinggir jalan.Anak-anak setiap msaat dapat melihatnya.Mereka sejak kecil sudah melihat gambar perempuan dewasa nyaris telanjang.Dan itu seks.Kemudian,ada pula sinettron,telenovela atau film yang menampilkan hubungan laki-perempuan atau seks secara eksplisit.Sekaligus, dari kisah-kisahnya anak-anak dapat menangkap cerita tentang penyelewengan, perceraian dan krisis hubungan laki-perempuan lainnya.
     Ada pula videoklip yang menjual seks .Ada perempuan-perempuan nyaris telanjang di sana yang menari dan bergoyang sensual.Belum lagi, syair yang dinyanyikan dan kadangkala mengandung muatan seks pula.Kemudian,mereka juga belajar kekerasan dari media melalui film kartun,film dewasa,dan sinetron.Dari sini kadang-kadang anak belajar bahwa kekerasan adalah jalan kelluar untuk menyelesaikan masalah.
     Mereka juga mengenal horor sejak mereka sangat kecil.Kemungkinan karena di rumah para orang dewasa menonton acara TV Ghost Stories atau serial yang menampilkan Mak Lampir.Sekaligus, dengan menonton acara-acara demikian ,anak-anak berkenalan dengan dunia klenik.Daftar iini akan bertambah panjang jika kita juga berbicara tentang profanity, kata-kata vulgar, kasar, dan tidak sopan yang sering jadi langganan bicara para tokoh yang sering tampil di sinetron atau film.
     Bahkan, menyedihkan sekali, kalau toh anak-anak kita jejali dengan hanya materi TV belabel “acara anak-anak”, mereka juga tidak dapat terbebas dari virus yang buruk itu.Anak-anak yang tampil dalam acara anak-anak banyak yang telah teracuni, tampil bak orang dewasa.Mereka sungguh-sungguh miniatur orang dewasa.Gaya bicara dan penampilan anak-anak itu persis orang dewasa, karena mereka meniru ggaya orang dewasa.Contohnya adalah Joshua.
     Jadi begitulah .Potret media kita memang mengkhawatirkan buat anak-anak- kita.Karena itu, sedapat mungkin,jauhi anak kita dari media-media yang potensial membawanya ke arah pengenalan kehidupan orang dewasa.Kalau toh kita dengan selektif mengizinkan anak kita mengkonsumsi media,jangan biarkan dia mengkonsumsinya sendirian.Dampingi anak kita,ajak dia bicara jika ada muatan media yang kita rasakan “terlalu dewasa”.tentu saja anak perlu mengenal kkehidupan orang dewasa,tapi itu nanti,pada saat yang tepat.
     Setelah kita menyimak penuturan sekaligus pengalaman Ibu Nina ini,tentu kesimpulannya telah ada di benak kita masing-masing.Tugas kitalah sat ini untuk mengubah kondisi tersebut.Akhirnya, kepada Alloh jualah kita mengmbalikan segala usaha dan jerih payah kita.
2.4 Perkembangan Perilaku Afektif,Konatif dan Kepribadian
     Fungsi konatif atau motivasi itu merupakan faktor penggerak perilaku manusia yang bersumber terutama pada kebutuhan kebutuhan dasar ( basic needs ).Sebagaimana telah kita maklumi pula bahwa jenis-jenis kebutuhan manusia itu berkembang dari sifat yang alami ( misalnya, kebutuhan dasar biologis ) sampai kepada yang bersifat dipelajari sebagai pengalaman interaksi dengan lingkungannya.
     Di dalam kenyataan yang berkembang itu bukanlah jenis motif atau kebutuhan, melainkan beberapa sifatnya,misalnya objek dan caranya, intensitasnya, dan sebagainya.
Dalam sub bab ini tidak banyak yang akan diuraikan namun yang harus diperhatikan, berdasarkan studi atas arah kecenderungan perilaku afeektif,Edward Spranger mengidentifikasi enam jenis kecenderungan manusia, yang akan berkembang menjadi karakteristik kkepribadiannya, ialah tipe-tipe manusia :
(1)    teoretis, cenderung menggandrungi dan mencari nilsi kebenaran;
(2)    ekonomis, cenderung selalu menilai dari segi kemanfaatan, kepraktisan dan pertimbangan untung-rugi;
(3)    estetis, cenderung ke arah menilai dari segi kemanfaatan,kepraktisan dan pertimbangan untung-rugi;
(4)    sosial, mengabdikan diri dan sangat mencintai masyarakat sesamanya;
(5)    politis, cenderung untuk memperoleh kekuasaan,berkuasa;
(6)    religious, cenderung selalu berusaha memahami rahasia alam semesta dan mengabdikan dirinya kepada Maha Penciptanya.




BAB III
PENUTUP
            Dengan menulis makalah ini penulis menyimpulkan bahwa aspek-aspek perkembangan perilaku dan pribadi berlaku mengikuti suatu sistem.Artinya,setiap individu diciptakan oleh Tuhan tidak ada yang bersifat kebetulan.Melainkan telah Dia tentukan sebelum manusia itu hadir di dunia.Hal ini terjadi karena kasih sayang dan qodo serta qodar-Nya.Melalui sarana pendidikan inilah kita dituntut untuk mempelajari,memahami dan kemudian mengamalkannya.
            Sabda Nabi Muhammad SAW, “Setiap individu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya”.Oleh karena itu,jangan lewatkan sedetikpun waktu yang diberikan Alloh untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.Jadikannlah masa kanak-kanak yang ibarat kertas putih itu didisi dengan tulisan-tulisan indah yang akan membekas sampai malaikat maut menjemputnya.


















KATA PENGANTAR
           
            Assalamualaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh
            Segala puji hanya milik Alloh.Sholawat serta salm tercurah untuk junjunan kita yakni Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
            Alhamdulillah makalah yang berjudul ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN PERILAKU DAN PERIBADI telah berhasil saya susun.Saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan.Hal ini karena keterbatasan ilmu dan buku sumber yang saya miliki.
            Akhirnya kepada Alloh jualah kita mengembalikan segala usaha dan jerih payah kita.Untuk kemajuan saya khususnya,saya meminta kritik dan saran mengenai makalah ini.Besar harapan saya makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.




                                                                                                Bandung,   Desember 2001

                                                                                            Penulis


 








DAFTAR PUSTAKA

1. Prof.DR.h.Abin Syamsudin Makmun,M.A.Psikologi Kependidikan. PT Remaja Rosda                              
    Karya.Bandung :2000
2. Majalah Wanita UMMI No.6 / XIII Oktober-November 2001 / 1422 H
3. Tabloid MQ edisi November 2001

























MAKALAH

ASPEK ASPEK PENGEMBANGAN PERILAKU DAN PRIBADI

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar umum
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik

Dosen  : Dra.Hj Euis.Farida M.Pd




PENYUSUN : Yati . Nurhayati
                                             NIM               :  011424
                                             JURUSAN    :  Pendidikan Biologi A











FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA
 DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2001

Belajar dari Makalah Tentang Pernikahan

SEMINAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENGARUH PERNIKAHAN TERHADAP KELANJUTAN STUDI

BAB I

PENDAHULUAN
1.1               Latar Belakang
Ketika seseorang dilanda cinta, dalam arti keterkaitan hati dengan objek yang dicintainya, maka serasa dunia ini milik berdua. Sepasang muda-mudi asyik berdua-duaan tak tahan berpisah walau sedetik saja. Benarkah mereka saling mencinta ?
Dengan melihat fenomena yang begitu lekat dengan kehidupan, penulis mencoba untuk memberikan solusi singkat, jika kita menginginkan cinta sejati yang suci pemuh barokah, tiada jalan lain kecuali kita merujuk pada ketentuan Alloh Swt dan Rosul-Nya yang lurus dan selamat.
1.2               Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan penulis untuk membuat makalah ini adalah memberikan salah satu alternatif dari sekian banyak hal yang dapat kita lakukan menurut syari’at Islam.
Di dalam kerangka syari’at ini, cinta diposisikan secara proporsional dan mengandung hikmah kesucian. Islam memberikan solusi alternatif untuk pemenuhan cinta sejati ini yaitu menikah dengan orang yang dicintai karena Alloh.
1.3               Sistematika
Makalah ini penulis buat dalam beberapa bab yaitu :
Bab I    Pendahuluan
Bab II  Pembahasan masalah
Bab III Kesimpulan
1.4               Permasalahan
Yang menjadi permasalahan adalah “Apakah kita yang masih kuliah (mencari ilmu) sanggup menjalankan dua amanah sekaligus :  menikah dan melanjutkan studi ?????”
Jawabannya ada pada diri pembaca masing-masing. Dengan adanya makalah ini mudah-mudahan dapat membantu memberikan jawaban dan mencari solusi yang tepat agar kita senantiasa berada dalam lindungan dan naungan rahmat-Nya 

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Pernikahan menurut pandangan Islam
Menurut H.Subhan Nurdin dalam bukunya yang berjudul Kado Pernikahan Untuk Generasiku , nikah adalah hubungan antara pria dan wanita yang merdeka untuk membina dan membentuk suatu komunitas keluarga yang sakinah, mawaddah dan rohmah penuh keberkahan di dunia sampai akhirat.
Islam memandang pernikahan sebagai suatu kemuliaan yang sangat tinggi derajatnya. Alloh SWT menyebut ikatan pernikahan sebagai  “mitsaqon gholidzo“ ( perjanjian yang sangat berat ). Hanya tiga kali istilah ini disebutkan dalam Al-Quran ,dan yang lainnya berkenaan dengan tauhid. Sedang tauhid merupakan inti agama.
                Islam menganjurkan umatnya untuk menikah.Demikian tingginya kedudukan pernikahan dalam Islam sehingga menikah merupakan jalan penyempurnaan separo agama. Rosululloh SAW bersabda :
“ Apabila seorang hamba telah berkeluarga, berarti dia telah menyempurnakan separo dari agamanya. Maka takutlah kepada Alloh terhadap separo yang lain “( H.R Ath-Thobroni ).
                Alloh Swt berfirman dalam Quran.Suroh Yasin: 36 yang artinya,
“Maha suci Alloh yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang mereka tidak ketahui".
                Hukum berpasangan ini tidak berlaku bagi manusia saja, semua makhluk hiduppun demikian. Oleh karena itu, Alloh telah menghendaki untuk menjadikan rumah tangga sebagai sendi kehidupan, penopang kemajuan, asas perkembangan masyarakat dan tegaknya peradaban.
                Jika ada surga dunia, maka surga itu adalah pernikahan yang bahagia. Tetapi jika ada neraka di dunia itu adalah rumah tangga yang penuh pertengkaran dan kecurigaan-kecurigaan yang menakutkan diantara suami dan istri. Namun dalam sebuah pernikahan yang paling penting dicari adalah bukan kebahagiaan, yang paling penting justru kebarokahan.(HR.Imam Ahmad, An-Nasai,Ibnu Majah,Addarimi,Ibnu Sini). Untuk mencapai barokah, orang harus lebih dulu memperoleh salam dan rahmat.Sebuah keluarga bisa barokah kalau di dalamnya ada sakinah. Tanpa adanya sakinah,mawaddah marrohmah keluarga sulit mencapai barokah dan penuh keburukan.
                Pernikahan menurut pandangan Islam, dilaksanakan sebagai pemenuhan terhadap hikmah Alloh pada penciptaan manusia, dengan statusnya sebagai khalifah di muka bumi, untuk memakmurkan alam dan menyibak kebaikan-kebaikan yang terpendam di dalamnya.Di samping itu pernikahan ini selaras dengan tabiat yang sudah tersusun pada diri manusia, berupa naluri seksual yang cenderung kepada terjalinnya hubungan ini, menggerakkan rasa dan mendorong kepada jalinan dengan lawan jenis.
                Pernikahan juga dimaksudkan untuk menahan pandangan mata dari hal-hal yang dilarang, menjaga kemaluan dan menjauhkan manusia dari bentuk-bentuk hubungan tercela. Pernikahan bisa menjaga kelangsungan jenis manusia dan menambah keturunan, sehingga umat manusia bisa bangkit dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya dan saling bekerja sama seperti yang telah disyariatkan Alloh.
                Lebih dari semua itu, pernikahan merupakan hubungan manusia yang berlawanan jenis, yang menghasilkan kedamaian jiwa, ketenangan fisik dan hati, ketentraman hidup dan penghidupan, keceriaan ruh dan rasa, kedamaian laki-laki dan wanita, kebersamaan diantara keduanya untuk meretas kehidupan baru dan membuahkan generasi baru pula.
                Pernikahan dalam pandangan Islam merupakan hubungan yang suci, mendasar dan mulia, tidak boleh ada gangguan yang mengusiknya dan tidak boleh ada campur tangan untuk merusaknya, walau hanya perselisihan sekecil apapun.
                Dari prinsip inilah Islam meletakkan beberapa jaminan dan strategi untuk memperkacil timbulnya perceraian, menngembalikan hati kepada kesuciannya, menata rumah tangga sesuai dengan eksistensinya dan mempersiapkan apa-apa yang harus dilaksanakan di dalamnya.
                Batu pertama yang diletakkan Islam untuk hal ini adalah perintah untuk mempergauli dengan cara yang ma’ruf, anjuran untuk mendatangkan kebaikan bagi keluarga, menganaliis tabi’at wanita, bahwa dia pasti mempunyai kekurangan, lalu suami harus memejamkan mata terhadap keadaan istrinya, agar dia bisa menyempurnakan istrinya.Alloh berfirman,

“Dan, bergaulah dengan mereka secara patut.” ( An-Nisa : 19)
                At-Tirmidzy meriwayatkan dari Aisyah Radiallohu Anha, bahwaRosululloh Shalallohu Alaihi wa Sallam bersabda,


“Sebaik-baik orang diantara kalian ialah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah sebaik-baik orang diantara kalian terhadap keluargaku.”
                Islam melarang laki-laki menelantarkan keluarga, karena hanya ada sedikit perselisihan atau karena dia dikuasai emosinya, lalu begitu mudahnya dia memutuskan tali hubungan rumah tangga yang suci. Karena itu Islam memerintahkan untuk sabar dalam menjalin hubungan suami istri, sekalipun pada saat suami kurang suka terhadap istri.islam membuka jendela bagi suami, yang disana digambarkan harapan-harapan yang muncul dari kesabaran itu, yaitu kesabaran istri dan keridhaannya, sehingga ketidaksukaan itu bisa berubah menjadi rasa cinta, lalu dari istrinya itu lahir anak-anaknya, yang menjadi sumber kebahagiaan mereka berdua dan sekaligus sendi yang kuat untuk membangun sebuah rumah tangga.Firman Alloh,



“Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu, padahal Alloh menjadikan kepadanya kebaikan yang banyak.”  (An-Nisa : 19)
                Dari Abu Hurairoh Radhiyallohu Anhu, bahwa Rosululloh Sholallohu Alaihi wa Salam bersabda,



“Janganlah laki-laki Mukmin membenci wanita Mukminah.jika dia tidak menyukai satu aklaknya, tentu dia ridho terhadap yang lain.”  (Diriwayatkan Muslim dan Ahmad).
                Alangkah besar perkataan Umar bin Al-khothob kepada seorang laki-laki yang hendak menceraikan istrinya, hanya gara-gara dia tidak mencintainya, “Celaka kamu! Apakah engkau akan membangun rumah tangga hanya berdasarkan cinta? Lalu mana kepemimpinan? Mana perlindungan?
                Dari sini kita tahu seberapa jauh penghormatan Islam terhadap hubungan suami istri, pensuciannya, penjagaan dan perlindungannya, agar tidak ada sesuatu yang bisa merusak dan memutuskannya.
2.2 Mencari ilmu menurut pandangan Islam
                Islam meletakkan penghormatan yang sangat tinggi terhadap ilmu dan orang-orang yang menuntutnya. Banyak sekali hadits shahih maupun hasan yang menunjukkan keitamaan mencari ilmu. Dalam Quran Suroh Al-Mujadllah , Alloh SWT telah berfirman, …”Alloh mengangkat derajat orang-orang beriman dan orang-orang berilmu beberapa derajat“.
Shafwan bin ‘Assal Al Muradi r.a mengatakan bahwa Rosululloh SAW pernah bersabda, “Selamat datang kepada penuntut ilmu, sesungguhnya penuntut ilmu itu dikitari/dikelilingi oleh para malaikat dengan sayap-sayapnya kemudian sebagian mereka menaiki sebagian   yang lain hingga mencapai langit dunia karena kecintaan mereka kepada yang ia tuntut ( HR. Ahmad dan Thobroni )
APAKAH PERNIKAHAN MENGHALANGI KELANJUTAN STUDI ?
Berikut adalah hasil wawancara seorang wartawan dengan beberapa  ulama agama, yang kemudian juga ditulis di sebuah media massa, dengan topik : “Apakah  pernikahan (dini) menghentikan  kelanjutan studi?” Berikut adalah jawaban mereka.
Syaikkh Faraj bin Ali Al-Uqala’ menjawab,”Seorang direktur lembaga kepedulian masyarakat di sebuah negara Barat berkata, bahwa peernikahan (dini) mempunyai pengaruh yang positif terhadap individu dan sosial. Bagi individu, pernikahan (dini) menghindarkannya untuk memikirkan apa-apa yang dilarang Alloh, membangkitkan rasa tanggungjawabnya terhadap rumah tangga dan keadaan istrinya, mendorongnya unttuk menccari sumber penghidupan, mendidik anak-anakdan memeliharanya hingga besar.Dalam pertimbangan sosial, peernikahan (dini) bisa bisa mengurangi angka pennnngangguran, meredam tingkat kejahatan mmoral, mennguatkan hubungan kekerabatn dan beerpeganng kepada nilai-nilai agama.
DR. Muhammad    bin Muhammad Al-Anshary, seorang dosen     di Jammmi’ah   Ummul-Qura menjawab, “Urgensi membangun rumah tangga dan lika-liku kehidupannnya merupakan masalah yang aksiomatis.Manusia adalah makhluk sosial, yang berarti tidak bisa hidup sendirian.Yang pasti, kehidupan manusia ini dimulai dari rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri, bukan dibentuk dari satu individu.Sebab tatkala Alloh menciptakan Adam, Dia menciptakan istrinya seketika itu pula, agar agar kehidupan manusia seperti yang difitrahkanNya berjalan dengan normal. Seakan-akan rumah tangga merupakan salah satu urgensi yang diamanatkan Alloh kepada Adam di surga, disamping makanan, minuman, tempat tinggal dan pakaian.Seakan-akan setiap perintang yang mennghalangi kehendak laki-laki yang sudah ingin menikah dan wanita yang sudah ingin menikah, tidak boleh terjadi.Apa pun bentuk rintangan dan penghalang yang diada-adakan , yanng dahulu,yang ada pada zaman sekarang dan yang ada pada masa mendatang, dianggap berbenturan dengan fitrahyang tidak boleh dirubah-rubah, karena itu merupakan penciptaan Alloh pada diri hamba-hambaNya.Karena itu jalan untuk mewujudkan fitrah ini harus dibuka lebar-lebar.











BAB III
KESIMPULAN
                Bila ada anggapan bahwa pernikahan (dini) bisa menghalangi seseorang untuk mencari ilmu, maka ini merupakan anggapan yang salah dan tidak ada dasarnya sama sekali.Justru pernikahan (dini) mendorong seseorang untuk giat mencari ilmu, melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi lagi hingga memperoleh ijazah.Berapa banyak istri sholihah   yang mendorong semangat suaminya, menganjurkannya untuk melanjutkan studi hingga mencapai jenjang yang tinggi.Hal ini tercapai  berkat dorongan dan sugesti istri demikian pula sebaliknya.













DAFTAR PUSTAKA

Butsainan As-Sayyid Al-Iraqy.2002.Rahasia Pernikahan yang Bahagia.Jakarta:Pustaka Azzam.
H.Subhan Nurdin.2002.Kado Pernikahan Buat Generasiku.Bandung:Mujahid pres.
Mohammad Fauzil Adhim.Kado Pernikahan Untuk Istriku.Yogyakarta:Mitra Pustaka.




Sabtu, 03 Maret 2012

Belajar Tentang Bioteknologi 4


2.
Terapi Gen
adalah pengobatan penyakit atau kelainan genetik dengan menyisipkan gen normal
3.
Antibiotik
Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum.
- Penicillium chrysogenum Þ memperbaiki penisilin yang sudah ada.
.......................................Dilakukan dengan mutasi secara .......................................iradiasi ultra violet dan sinar X.
- Cephalospurium
..................Þ penisilin N.
- Cephalosporium
..................Þ sefalospurin C.
- Streptomyces
.....................Þ streptomisin, untuk pengobatan TBC
4.
Interferon
Adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika.
5.
Vaksin
Contoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria.
Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia.
Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen.

Thichacillus ferrooxidan berperan memisahkan logam dari bijihnya atau kotoran sehingga didapat logam berkualitas tinggi. Sebagai contoh pada tembaga (Cu).
...................................................................aktivitas
Reaksi: CuFeS2 + 2 Fe2(SO4)3 + 2 H2O + 3 O2
———————————> CuSO4 + 5 FeSO4 + 2 H2SO4 + Energi
.................................................aktivitas
CuSO4 + 2 Fe+ + H2SO4 + Energi ———————————> 2 FeSO4 + Cu2+ + 2 H+
Thiobacillus ferrooxidan bersifat kemolitotrof
1.
Pencemaran oleh minyak.
Strain-strain Pseudomorms
Þ mengkonsumsi hidrokarbon. Rekayasa genetik membentuk bakteri super yang
meogandung empat jenis plasmid pembawa gen untuk konsumsi hidrokarbon.
2.
Limbah organik dapat diuraikan oleh bakteri aerob atau anaerob.

Gbr. Skema pengolahan air limbah


Thiobacillus ferrooxidan bersifat kemolitotrof
1.
Pencemaran oleh minyak.
Strain-strain Pseudomorms
Þ mengkonsumsi hidrokarbon. Rekayasa genetik membentuk bakteri super yang
meogandung empat jenis plasmid pembawa gen untuk konsumsi hidrokarbon.
2.
Limbah organik dapat diuraikan oleh bakteri aerob atau anaerob.

Dalam membatasi pemakaian pestisida, dilakukan upaya pemberantasan hama secara biologi antara lain penggunaan musuh alami dan menciptakan tanaman resisten hama.
1.
Bacillus thuringiensis Þ menghasilkan bioinsektisida yang toksin terhadap larva serangga.
-Transplantasi gen penghasil toksin pada tanaman menghasilkan ..tanaman yang bersifat resisten hama serangga.
- Kristal (racun Bt) diolah menjadi bentuk yang dapat disemprotkan ..ke tanaman. Racun akan merusak saluran pencernaan serangga.
2.
Baculovirus sp.
Virus disemprotkan ke tanaman. Bila termakan, serangga akan mati dengan sebelumnya, menyebarkan virus melalui perkawinan.


Skema teknik kultur jaringan sederhana yang dilakukan

Sifat TOTIPOTENSIAL tanaman, dapat diterapkan untuk kultur jaringan. Kultur jaringan (sel) adalah mengkultur/membiakkan jaringan (sel) untuk memperoleh individu baru.
Penemu F.C. Steward menggunakan jaringan floem akar wortel.
Gambar 1
Skema teknik kultur jaringan sederhana yang dilakukan oleh Steward terhadap tanaman wortel (Daucus carota)

MANFAAT / KEUNTUNGAN KULTUR JARINGAN
1.
Bibit (hasil) yang didapat berjumlah banyak dan dalam waktu yau~g singkat
2.
Sifat identik dengan induk
3.
Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
4.
Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa