Minggu, 04 Maret 2012

Belajar Tentang Aspek Pengembangan Perilaku Pribadi (Psikopen)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan di muka bumi ini

daripada makhluk yang lainnya.Manusia lahir ke dunia ternyata mengalami proses-proses yang demikian rumit dan terkadang tidak dapat diterima oleh akal manusia sendiri tapi lain halnya bagi Alloh SWT,Dzat yang Maha Menciptakan.

                Dalam Al-Quran surat 23 :12-15 Alloh SWT berfirman,” Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati ( berasal ) dari tanah.Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan ) dalam tempat yankokoh(rahim).Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah,lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,lalu tulang belulang itu Kami bumgkus dengan daging.Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang( berbentuk )lain.Maka Maha Suci Alloh, Pencipta yang Paling baik”.Inilah yang disebut proses kejadian manusia pada alam rahim.
            Dalam Q.S 31:14 Alloh SWT berfirman,  …”ibunya telah mengandungnya dalam keadaan yang bertambah-tambah dan menyaphnya dalam dua tahun …”.Dari firman Alloh tersebut ternyata kita dapat mengambil kesimpulan bahwa setelah melalui proses yang pertama,dalam perkembangannya manusia mengalami proses selanjutnya yaitu kelahiran.Kelahiran seorang jabang bayi tentunya sangat dinanti-nantikan oleh semua orang.Penantian ini ternyata bukan akhir dari segala-galanya karena dalam pandangan seorang akhli yang bernama Erikson,tahapan perkembangan kepribadian itu mengalami beberapa tahap :
1.      Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik
2.      Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif
3.      Perkembangan Sosial dan Perilaku Afektif
4.      Perkembangan Moral dan Kepribadian
Dari perjalanan panjang perkembangan prilaku dan pribadi manusia tentunya akan dipaparkan dalam makalah ini.Namun karena keterbatasan penulis, maka uraiannakan singkat dan bersifat global / umum.Untuk lebih jelas atau lengkapnya dapat diperoleh dari sumber yang lain.

1.2  Tujuan Penulisan
Makalah yang berjudul Aspek-aspek Pengembangan Perilaku dan Pribadi ini saya tulis   dengan tujuan untuk mengobati rasa kekhawatiran saya akan kondisi remaja saat ini.Entah relevan atau tidak namun saya memandang bahwa kondisi moral remaja yang mengalami krisis ini tentunya berawal dari masa kecil yang kurang sempurna.Artinya,masa kecil yang orang ibaratkan bagai kertas yang putih itu , tidak dilalui dengan sebaik-baiknya.Bukan tulisan yang terukir indah yang membekas tapi coretan-coretan yang tidak berarti yang tertulis disana.Oleh karena itu dalam makalah ini sedikitnya dapat mengupas tentang kondisi keluarga kita saat ini dengan menampilkan berbagai contoh keadaan yang bersumber dari artikel atau majalah.Mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmahnya.
1.3 Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri atas tiga bab :
Bab I   Pendahuluan
Bab II  Isi
Bab III Penutup
 














BAB II
ISI
2.1 Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik
a. Perkembangan fisik
                Menurut seorang ahli ( Allport,1957 ) awal dari perkembangan seseorang pada asasnya bersifat biologis.Masa lima tahun pertama kehidupan anak merupakan masa penuh pembelajaran.Bukan hanya fisik yang berkembang luar biasa,namun emosinya pun sedang terbentuk.Agar proses tumbuh kembang anak menjadi optimal, orangtua harus berperan aktif pada masa-masa ini.Masa ini meliputi dua perkembangan yaitu (1).Perkembangan Anatomis  (2) Perkembangan Fisiologi.
                 Ketika seorang bayi merah baru saja keluar dari kehangatan rahim ibu,ia sungguh-sungguh belum berdaya.Ia hanya bisa menangis untuk mengatakan  ketidaknyamanan, kelaparan, bahkan kesakitan sekalipun.Sesekali memang,ia akan tersenyum manis sekali saat merasakan bahwa kenyamanan dan saat segala hajatnya telah terpenuhi.
                 Namun ,dalam bilangan bulan ,ia akan tumbuh sangat pesat.Normalnya,dalam waktu satu tahun berat badan bayi akan mencapai minimal tiga kali berat lahirnya.Kepandaiannya bertambah banyak.Satu dua patah kata-kata penting sudah mulai ia kuasai.”Mama …,mimi …,mamam … “biasanya merupakan kata-kata pertama di tahun pertama.
                 Berbilang tahun kian bertambah kepandaian anak.Ia berlarian ke sana kemari.Sebentar lompat, naik ke atas lemari, bercanda, berteriak, seolah tak pernah lelah.Menangis, tertawa, gelisah, murung, sedih, bahkan marah kini kerap pula mewarnai hari-hari anak yang kian bertambah besar.Semua ‘keajaiban’ pertumbuhan ini, subhanallah,terjadi dalam waktu begitu singkat, lima tahun.
                 Begitu pesatnya perkembangan yang terjadi pada tahun-tahun pertama ini sehingga para ahli pendidikan pun sepakat menamakan masa-masa tahun pertama kehidupan anak sebagai ‘The golden age of living ‘,atau ‘Masa-masa Emas Kehidupan’.Artinya,masa ini merupakan masa penuh pembelajaran.

.
b. Perkembangan Perilaku Psikomotorik
                 Perilaku psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara neuronmuscular system ( persyarafan dan otot )dan fungsi psikis ( kognitif,afektif dan konatif ).Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik ialah : (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks,dan (2) dari yang kasar dan global kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasikan.
Orangtua sebagai pembelajar pertama.
            Tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua yang baik.Tapi, bila kita mau kita bisa belajar untuk menjadi orangtua yang baik.Bahkan orangtua harus selalu belajar pada setiap kelahiran anak,karena setiap bayi memiliki watak yang berbeda.”Otomatis, perlakuan pada tiap anak pun jadi berbeda.Itulah penuturan dari seorang pengelola sentra be;ajar Jerapah Kecil di Cimanggis,Depok.
            Dalam buku karya Stanley Greespan (seorang ahli pendidikan ) yang berjudul Growth of The Mind mengatakan bahwa pembentukan otak paling intensif pada tahun pertama.Dalam tahun tersebut, ada 100 miliar sel otak bayi ( neuron ) yang saling berhubungan unutk merespons keadaan dunia luar.Pengalaman yang diperoleh
Anak akan memperkuat sambungan yang ada.Pengalaman demi pengalaman anak akan membentuk jaringan berupa tombol-tombol sebanyak 100 biliun yang merupakan suatu kesatuan.
            Fakta tersebut menegaskan bahwa otak memerlukan rangsangan sejak dini.Sejak di dalam kandungan, janin memerlukan rangsangan belajar dari ayah dan ibunya.Pada usia dua tahun, otak anak memiliki jaringan dua kali lipat dari dari otak orang dewasa dan menghabiskan energi dua kali lebih banyak.Masa itu, jumlah hubungan yang terjalin sudah lebih dari 300 triliun dan sel-sel yang tidak terhubungkan akan dibuang,alias tidak terpakai.
Namun proses pembelajaran ini memerlukan satu syarat, yaitu adanya kekonsistenan sikap orangtua.Sebab ketidakkonsistenan akan mengakibatkan kegagalan pendidikan.Tetapi kebanyakan pasangan orangtua seringkalin dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda.Sehingga untuk mensiasati kemungkinan munculnya perbedaan pandangan terhadap pendidikan anak, mereka perlu melakukan adaptasi dan kesepakatan bersama tentang konsep pendidikan anak.Bila masing-masing memiliki perbedaan pengalaman dan cara pandang dalam pendidikan anak, jangan biarkan perbedaan itu menghancurkan pendidikan terhadap anak.
 Tuntunan Keluarga Sakinah “Boleh kami minta waktu Ayah ?”
  Seorang ayah yang super sibuk,begitu jarang bertemu dengan putra laki-laki semata wayangnya.Sampai satu waktu,si anak menanyakan pada sang Ayah,”Ayah, apakah pekerjaan Ayah ?” .Si Ayah hanya tersenyum.Sungguh, si anak kecil belum puas hanya dengan senyuman dari sang Ayah.”Boleh aku tahu, berapa gaji Ayah per jamnya ?”, tanyanya lagi.”Mengapa, Nak ? Hmm … 400 dolar ayah kira “ ujar sang Ayah. Si anak pun berlari masuk ke dalam kamar dan kembali dengan celengan ikan kesayangannya.” Ayah, bolehkah aku meminjam uang 50 dolar ?”, pinta si Anak.”Ya,tentu anakku, tali untuk apa ?”, tanya sang Ayah sambil menyodorkan uang 50 dolar.”Nah … kini aku punya 400 dolar.Ayah , maukah Ayah bermain denganku selama satu jam.Jangan khawatir, akan kubayar ?”,jawab si Anak.
     Begitulah lebih kurang, satu cerita yang ada pada satu darim sekian banyak buku Chiken Soup for Soul, buku kumpulan kisah-kisah nyata dan cerita-cerita yang terjadi di sekaliling kehidupan sehari-hari si pengarangnya.     
2.2 Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif
               Anak belajar secara bertahap.sebelum berbicara ia mendengar, dan sebelum berjalan ia merangkak.Greenspan bahkan menegaskan bahwa sebelum anak belajar menghitung, ia membutuhkan sesuatu untuk dipegang.Karena memegang merupakan dasar untuk dapat berfikir logis, sementara perhitungan adalah proses belajar yang membutuhkan paparan logika.
              Secara emosional, antara anak dan orangtua pun belajar mencintai.Bayi belajaar mengenal kasih sayang ibu melalui proses menyusui, sentuhan , ciuman.Ia pun belajar bahasa kasih sayang ayah dan ibu.Bila orangtua terbiasa melatih bayi untuk mengekspresikan rasa sayangnya,anak pun akan belajar mengungkapkannya.
              Dalam tahun-tahun pertama in anak banyak menyerap informasi baru dalam dirinya dan memperlebar jendela informasinya.Jendela tersebut memungkinkan anak mempunyai kemampuan bahasa,logika,dan seterusnya.Ada beberapa target pembentukan yang perlu diperhatikan orangtua dalam tahun-tahun pertama anak.
              Pertama,adalah bahasa.Perkembangan bahasa anak mengalami perkembangan yang pesat pada tahun pertama.Maka anak harus diarahkan secara aktif.Bukan hanya bahasa verbal, bahasa isyarat pun perlu dikembangkan agar anak terampil menggunakannya kelak.Bahkan, bayi pun biasanya sudah punya kamus tersendiri.Misalnya, untuk tertawa , ha…ha…ha….Kalau merasa pedas,  mulutnya dikipas-kipas,dan sebagainya.         
2.3 Perkembangan perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan
            Menurut Plato, secara potensial ( fitrah ) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial ( zoon   politicon ).Namun untuk mewujudkan potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi dengan lingkungan manusia-manusia lain.
Matinya Masa  Kanak-kanak
     Berikut ini adalah pemaparan Nina M.Armando,seorang anggota MARKA (Media Ramah Keluarga ) dan pengajar di FISIP UI yang dimuat di majalah UMMI.
     Tiap pagi, pekerjaan saya adalah mengantar anak saya dan enam anak lainnya ke
Sekolah.Mereka adalah anak kelas 1 hingga 3 SD.Saya sekaligus merangkap menjadi sopir dan “bus mom” .Tiap pagi pula, saya menyetelkan lagu anak-anak untuk mereka.Pilihan saya tentulah Tasya, Sherina ,Kenny atau si kembar Ita dan Tara.Kenapa mereka ? Menurut penilaian saya, mereka menyanyikan lagu anak yang relatif ssehat.
     Suatu hari,seorang dari anak-anak itu berkata, “Bunda (meeka semua memanggil saya Bunda, meniru putri saya)’sekali-kali nyetel Westlife dong …-”Waduh !Saya terkejut mendengar permintaan itu.Saya katakan ,tak punya kaset Westlife.Tetapi ternyata, beberapa hari sesudahnya,toh Westlife terdengar juga dari radiotape mobil kami.Seorang anak membawa kaset Westlife dari rumahnya.Oke-lah,saya pikir, sesekali boleh juga mengalah.Dan saat lagu Westlife mengalun,hampir semua anak ikut bernyanyi.Tentu saja dengan lirik berbahasa Inggris yang amburadul.
     Pada kesempatan lain, saya tak sengaja menyetel kaset berlabel “Swara Perempuan “.Ini adalah kaset kumpulan lagu para penyanyi perempuan –Indonesia yang konon “bersuara empuk”.Ketika saya ingin mengganti kaset itu dengan kaset lagu anak-anak, para penumpang cilik itu protes.”yang tadi aja Bunda ! Yang tadi aja !”Akhirnya dengan sekali lagi berkomentar “waduh !”, saya kembali menyetel kaset itu dengan berkata,”Sekali ini saja ya … soalnya ini bukan kaset untuk anak-anak.Ini kaset lagu orang besar.”Seorang anak menyahut,”Ah … aku biasa kok mendangarnya!”
     Saya terkejut karena dua di antara anak-anak itu amatlah fasih ikut menyanyikan lagu-lagu yang diputar.Padahal, dari lagu-lagu tadi,,hanya ada satu yang dinyanyikan oleh anak-anak, yakni sherina.Selebihnya adalah penyanyi perempua dewasa antara lain :Reza, Kris Dayanti, Rossa, Melly Goeslaw ,Sshelomita danShanti.Dan lagu-lagu yang dinyanyikan sungguh bersyair dewasa.
     Ampun,pikir saya,dua anak ini benar-benar anak TV! Lagu-lagu yang diputar itu adalah lagu yang biasa mereka dengar dan lihat videoklipnya di televisi.Mereka pasti sering menontonnya hingga hapal syair-syairnya.Padahal,saya ingat,sejumlah videoklip itu menyajikan adegan sensual di dalamnya.Videoklip Reza atau Shanti misalnya.
     Anak-anak ini pada kesempatan lain mengobrol tentang hantu.Ternyata, obrolan itu datang karena mereka menonton serial Ghost Stories yang ditayangkan Metro TV.Saya menghela nafas.Itu acara TV yang terlarang di rumah saya.
     Saya segera teringat dengan buku-buku teks ilmu komunikasi yang saya pelajari.Di dalam buku-buku itu dituliskan betapa makin lama anak-anak kita makin terbiasa dengan media sejak usia dini.Anak-anak kita besar dengan media.-media laksana babyiutter ini kebanyakan buruk.
     Saya juga teringat dengan buku After the Death of Childhood.Sesuai dengan judulnya,buku bagus ini bercerita tentang matinya masa kanak-kanak,antara lain akibat kehadiran media.Mengapa demikian? Media masa mengenalkan anak-anak pada kehidupan dewasa.Itulah yang membuat anak-anak tercabut dari masa kanak-kanak yang seharusnya.
     Sejak kecil anak-anak sudah mengenal banyak hal dari aspek kehidupan orang dewasa,sehingga ia terperangkap dalam kedewasaan baik secara fisik, psikologis,ataupun sosial.Anak-anak tahu hubungan laki-perempuan, seks, kekerasan, dan perilaku-perilaku anti-sosial selak mereka maih sangat kecil.Dari mana? Dari media tentu.Padahal,anak-anak belum siap untuk itu.
     Lihatlah film kartun anak-anak.Isinya banyak yang terkait dengan hubungan laki-perempuan dan seks.Popeye,Crayon Sinchan,dan Sailor Moon adalah beberapadi antaranya.Kemudian,iklan TV.Mari lihat Irex, Promag, Rapet wangi, atau pompa air Sumitsu.Semuanya menjual seks,padahal iklan-iklan itu bisa saja ditayangkan pada jam tayang keluarga, dan tentu saja anak-anak ikut menontonnya.
     Atau,llihatlah tabloid-tabloid porno yang dijajakan di pinggir jalan.Anak-anak setiap msaat dapat melihatnya.Mereka sejak kecil sudah melihat gambar perempuan dewasa nyaris telanjang.Dan itu seks.Kemudian,ada pula sinettron,telenovela atau film yang menampilkan hubungan laki-perempuan atau seks secara eksplisit.Sekaligus, dari kisah-kisahnya anak-anak dapat menangkap cerita tentang penyelewengan, perceraian dan krisis hubungan laki-perempuan lainnya.
     Ada pula videoklip yang menjual seks .Ada perempuan-perempuan nyaris telanjang di sana yang menari dan bergoyang sensual.Belum lagi, syair yang dinyanyikan dan kadangkala mengandung muatan seks pula.Kemudian,mereka juga belajar kekerasan dari media melalui film kartun,film dewasa,dan sinetron.Dari sini kadang-kadang anak belajar bahwa kekerasan adalah jalan kelluar untuk menyelesaikan masalah.
     Mereka juga mengenal horor sejak mereka sangat kecil.Kemungkinan karena di rumah para orang dewasa menonton acara TV Ghost Stories atau serial yang menampilkan Mak Lampir.Sekaligus, dengan menonton acara-acara demikian ,anak-anak berkenalan dengan dunia klenik.Daftar iini akan bertambah panjang jika kita juga berbicara tentang profanity, kata-kata vulgar, kasar, dan tidak sopan yang sering jadi langganan bicara para tokoh yang sering tampil di sinetron atau film.
     Bahkan, menyedihkan sekali, kalau toh anak-anak kita jejali dengan hanya materi TV belabel “acara anak-anak”, mereka juga tidak dapat terbebas dari virus yang buruk itu.Anak-anak yang tampil dalam acara anak-anak banyak yang telah teracuni, tampil bak orang dewasa.Mereka sungguh-sungguh miniatur orang dewasa.Gaya bicara dan penampilan anak-anak itu persis orang dewasa, karena mereka meniru ggaya orang dewasa.Contohnya adalah Joshua.
     Jadi begitulah .Potret media kita memang mengkhawatirkan buat anak-anak- kita.Karena itu, sedapat mungkin,jauhi anak kita dari media-media yang potensial membawanya ke arah pengenalan kehidupan orang dewasa.Kalau toh kita dengan selektif mengizinkan anak kita mengkonsumsi media,jangan biarkan dia mengkonsumsinya sendirian.Dampingi anak kita,ajak dia bicara jika ada muatan media yang kita rasakan “terlalu dewasa”.tentu saja anak perlu mengenal kkehidupan orang dewasa,tapi itu nanti,pada saat yang tepat.
     Setelah kita menyimak penuturan sekaligus pengalaman Ibu Nina ini,tentu kesimpulannya telah ada di benak kita masing-masing.Tugas kitalah sat ini untuk mengubah kondisi tersebut.Akhirnya, kepada Alloh jualah kita mengmbalikan segala usaha dan jerih payah kita.
2.4 Perkembangan Perilaku Afektif,Konatif dan Kepribadian
     Fungsi konatif atau motivasi itu merupakan faktor penggerak perilaku manusia yang bersumber terutama pada kebutuhan kebutuhan dasar ( basic needs ).Sebagaimana telah kita maklumi pula bahwa jenis-jenis kebutuhan manusia itu berkembang dari sifat yang alami ( misalnya, kebutuhan dasar biologis ) sampai kepada yang bersifat dipelajari sebagai pengalaman interaksi dengan lingkungannya.
     Di dalam kenyataan yang berkembang itu bukanlah jenis motif atau kebutuhan, melainkan beberapa sifatnya,misalnya objek dan caranya, intensitasnya, dan sebagainya.
Dalam sub bab ini tidak banyak yang akan diuraikan namun yang harus diperhatikan, berdasarkan studi atas arah kecenderungan perilaku afeektif,Edward Spranger mengidentifikasi enam jenis kecenderungan manusia, yang akan berkembang menjadi karakteristik kkepribadiannya, ialah tipe-tipe manusia :
(1)    teoretis, cenderung menggandrungi dan mencari nilsi kebenaran;
(2)    ekonomis, cenderung selalu menilai dari segi kemanfaatan, kepraktisan dan pertimbangan untung-rugi;
(3)    estetis, cenderung ke arah menilai dari segi kemanfaatan,kepraktisan dan pertimbangan untung-rugi;
(4)    sosial, mengabdikan diri dan sangat mencintai masyarakat sesamanya;
(5)    politis, cenderung untuk memperoleh kekuasaan,berkuasa;
(6)    religious, cenderung selalu berusaha memahami rahasia alam semesta dan mengabdikan dirinya kepada Maha Penciptanya.




BAB III
PENUTUP
            Dengan menulis makalah ini penulis menyimpulkan bahwa aspek-aspek perkembangan perilaku dan pribadi berlaku mengikuti suatu sistem.Artinya,setiap individu diciptakan oleh Tuhan tidak ada yang bersifat kebetulan.Melainkan telah Dia tentukan sebelum manusia itu hadir di dunia.Hal ini terjadi karena kasih sayang dan qodo serta qodar-Nya.Melalui sarana pendidikan inilah kita dituntut untuk mempelajari,memahami dan kemudian mengamalkannya.
            Sabda Nabi Muhammad SAW, “Setiap individu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya”.Oleh karena itu,jangan lewatkan sedetikpun waktu yang diberikan Alloh untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.Jadikannlah masa kanak-kanak yang ibarat kertas putih itu didisi dengan tulisan-tulisan indah yang akan membekas sampai malaikat maut menjemputnya.


















KATA PENGANTAR
           
            Assalamualaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh
            Segala puji hanya milik Alloh.Sholawat serta salm tercurah untuk junjunan kita yakni Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
            Alhamdulillah makalah yang berjudul ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN PERILAKU DAN PERIBADI telah berhasil saya susun.Saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan.Hal ini karena keterbatasan ilmu dan buku sumber yang saya miliki.
            Akhirnya kepada Alloh jualah kita mengembalikan segala usaha dan jerih payah kita.Untuk kemajuan saya khususnya,saya meminta kritik dan saran mengenai makalah ini.Besar harapan saya makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.




                                                                                                Bandung,   Desember 2001

                                                                                            Penulis


 








DAFTAR PUSTAKA

1. Prof.DR.h.Abin Syamsudin Makmun,M.A.Psikologi Kependidikan. PT Remaja Rosda                              
    Karya.Bandung :2000
2. Majalah Wanita UMMI No.6 / XIII Oktober-November 2001 / 1422 H
3. Tabloid MQ edisi November 2001

























MAKALAH

ASPEK ASPEK PENGEMBANGAN PERILAKU DAN PRIBADI

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar umum
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik

Dosen  : Dra.Hj Euis.Farida M.Pd




PENYUSUN : Yati . Nurhayati
                                             NIM               :  011424
                                             JURUSAN    :  Pendidikan Biologi A











FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA
 DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar