BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang
diciptakan di muka bumi ini
daripada makhluk yang lainnya.Manusia lahir ke
dunia ternyata mengalami proses-proses yang demikian rumit dan terkadang tidak
dapat diterima oleh akal manusia sendiri tapi lain halnya bagi Alloh SWT,Dzat
yang Maha Menciptakan.
Dalam Al-Quran surat 23 :12-15
Alloh SWT berfirman,” Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dari saripati ( berasal ) dari tanah.Kemudian
Kami
jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan ) dalam
tempat yankokoh(rahim).Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah,lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang,lalu tulang belulang itu Kami bumgkus dengan daging.Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang( berbentuk )lain.Maka Maha Suci Alloh, Pencipta
yang Paling baik”.Inilah yang disebut proses kejadian manusia pada alam
rahim.
Dalam Q.S
31:14 Alloh SWT berfirman, …”ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
yang bertambah-tambah dan menyaphnya dalam dua tahun …”.Dari firman Alloh
tersebut ternyata kita dapat mengambil kesimpulan bahwa setelah melalui proses
yang pertama,dalam perkembangannya manusia mengalami proses selanjutnya yaitu kelahiran.Kelahiran
seorang jabang bayi tentunya sangat dinanti-nantikan oleh semua orang.Penantian
ini ternyata bukan akhir dari segala-galanya karena dalam pandangan seorang
akhli yang bernama Erikson,tahapan
perkembangan kepribadian itu mengalami beberapa tahap :
1.
Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik
2.
Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif
3.
Perkembangan Sosial dan Perilaku Afektif
4.
Perkembangan Moral dan Kepribadian
Dari perjalanan panjang perkembangan prilaku dan pribadi
manusia tentunya akan dipaparkan dalam makalah ini.Namun karena keterbatasan
penulis, maka uraiannakan singkat dan bersifat global / umum.Untuk lebih jelas
atau lengkapnya dapat diperoleh dari sumber yang lain.
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah yang berjudul Aspek-aspek
Pengembangan Perilaku dan Pribadi ini
saya tulis dengan tujuan untuk
mengobati rasa kekhawatiran saya akan kondisi remaja saat ini.Entah relevan
atau tidak namun saya memandang bahwa kondisi moral remaja yang mengalami
krisis ini tentunya berawal dari masa kecil yang kurang sempurna.Artinya,masa
kecil yang orang ibaratkan bagai kertas yang putih itu , tidak dilalui dengan
sebaik-baiknya.Bukan tulisan yang terukir indah yang membekas tapi
coretan-coretan yang tidak berarti yang tertulis disana.Oleh karena itu dalam
makalah ini sedikitnya dapat mengupas tentang kondisi keluarga kita saat ini
dengan menampilkan berbagai contoh keadaan yang bersumber dari artikel atau
majalah.Mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmahnya.
1.3 Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri atas
tiga bab :
Bab
I Pendahuluan
Bab
II Isi
Bab III
Penutup
BAB II
ISI
2.1 Perkembangan Fisik dan Perilaku
Psikomotorik
a.
Perkembangan fisik
Menurut
seorang ahli ( Allport,1957 ) awal dari perkembangan seseorang pada asasnya
bersifat biologis.Masa lima tahun pertama kehidupan anak merupakan masa penuh
pembelajaran.Bukan hanya fisik yang berkembang luar biasa,namun emosinya pun
sedang terbentuk.Agar proses tumbuh kembang anak menjadi optimal, orangtua
harus berperan aktif pada masa-masa ini.Masa ini meliputi dua perkembangan
yaitu (1).Perkembangan Anatomis (2)
Perkembangan Fisiologi.
Ketika seorang bayi merah baru
saja keluar dari kehangatan rahim ibu,ia sungguh-sungguh belum berdaya.Ia hanya
bisa menangis untuk mengatakan
ketidaknyamanan, kelaparan, bahkan kesakitan sekalipun.Sesekali
memang,ia akan tersenyum manis sekali saat merasakan bahwa kenyamanan dan saat
segala hajatnya telah terpenuhi.
Namun ,dalam bilangan bulan ,ia
akan tumbuh sangat pesat.Normalnya,dalam waktu satu tahun berat badan bayi akan
mencapai minimal tiga kali berat lahirnya.Kepandaiannya bertambah banyak.Satu
dua patah kata-kata penting sudah mulai ia kuasai.”Mama …,mimi …,mamam …
“biasanya merupakan kata-kata pertama di tahun pertama.
Berbilang tahun kian bertambah
kepandaian anak.Ia berlarian ke sana kemari.Sebentar lompat, naik ke atas
lemari, bercanda, berteriak, seolah tak pernah lelah.Menangis, tertawa,
gelisah, murung, sedih, bahkan marah kini kerap pula mewarnai hari-hari anak
yang kian bertambah besar.Semua ‘keajaiban’ pertumbuhan ini, subhanallah,terjadi dalam waktu begitu
singkat, lima tahun.
Begitu pesatnya perkembangan
yang terjadi pada tahun-tahun pertama ini sehingga para ahli pendidikan pun
sepakat menamakan masa-masa tahun pertama kehidupan anak sebagai ‘The golden age of living ‘,atau ‘Masa-masa Emas Kehidupan’.Artinya,masa
ini merupakan masa penuh pembelajaran.
.
b.
Perkembangan Perilaku Psikomotorik
Perilaku
psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara neuronmuscular
system ( persyarafan dan otot )dan fungsi psikis ( kognitif,afektif dan konatif
).Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku
psikomotorik ialah : (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana
kepada yang kompleks,dan (2) dari yang kasar dan global kepada yang halus dan
spesifik tetapi terkoordinasikan.
Orangtua sebagai pembelajar pertama.
Tidak
ada sekolah untuk menjadi orangtua yang baik.Tapi, bila kita mau kita bisa
belajar untuk menjadi orangtua yang baik.Bahkan orangtua harus selalu belajar
pada setiap kelahiran anak,karena setiap bayi memiliki watak yang
berbeda.”Otomatis, perlakuan pada tiap anak pun jadi berbeda.Itulah penuturan
dari seorang pengelola sentra be;ajar Jerapah Kecil di Cimanggis,Depok.
Dalam buku karya Stanley Greespan
(seorang ahli pendidikan ) yang berjudul
Growth of The Mind mengatakan bahwa pembentukan otak paling intensif pada
tahun pertama.Dalam tahun tersebut, ada 100 miliar sel otak bayi ( neuron )
yang saling berhubungan unutk merespons keadaan dunia luar.Pengalaman yang
diperoleh
Anak akan
memperkuat sambungan yang ada.Pengalaman demi pengalaman anak akan membentuk
jaringan berupa tombol-tombol sebanyak 100 biliun yang merupakan suatu
kesatuan.
Fakta tersebut menegaskan bahwa otak
memerlukan rangsangan sejak dini.Sejak di dalam kandungan, janin memerlukan
rangsangan belajar dari ayah dan ibunya.Pada usia dua tahun, otak anak memiliki
jaringan dua kali lipat dari dari otak orang dewasa dan menghabiskan energi dua
kali lebih banyak.Masa itu, jumlah hubungan yang terjalin sudah lebih dari 300
triliun dan sel-sel yang tidak terhubungkan akan dibuang,alias tidak terpakai.
Namun proses pembelajaran ini memerlukan
satu syarat, yaitu adanya kekonsistenan sikap orangtua.Sebab ketidakkonsistenan
akan mengakibatkan kegagalan pendidikan.Tetapi kebanyakan pasangan orangtua
seringkalin dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda.Sehingga untuk mensiasati
kemungkinan munculnya perbedaan pandangan terhadap pendidikan anak, mereka
perlu melakukan adaptasi dan kesepakatan bersama tentang konsep pendidikan
anak.Bila masing-masing memiliki perbedaan pengalaman dan cara pandang dalam
pendidikan anak, jangan biarkan perbedaan itu menghancurkan pendidikan terhadap
anak.
Tuntunan Keluarga Sakinah “Boleh kami minta waktu Ayah ?”
Seorang ayah yang super sibuk,begitu jarang bertemu dengan putra
laki-laki semata wayangnya.Sampai satu waktu,si anak menanyakan pada sang
Ayah,”Ayah, apakah pekerjaan Ayah ?” .Si Ayah hanya tersenyum.Sungguh, si anak
kecil belum puas hanya dengan senyuman dari sang Ayah.”Boleh aku tahu, berapa
gaji Ayah per jamnya ?”, tanyanya lagi.”Mengapa, Nak ? Hmm … 400 dolar ayah
kira “ ujar sang Ayah. Si anak pun berlari masuk ke dalam kamar dan kembali
dengan celengan ikan kesayangannya.” Ayah, bolehkah aku meminjam uang 50 dolar
?”, pinta si Anak.”Ya,tentu anakku, tali untuk apa ?”, tanya sang Ayah sambil
menyodorkan uang 50 dolar.”Nah … kini aku punya 400 dolar.Ayah , maukah Ayah
bermain denganku selama satu jam.Jangan khawatir, akan kubayar ?”,jawab si
Anak.
Begitulah lebih
kurang, satu cerita yang ada pada satu darim sekian banyak buku Chiken Soup for Soul, buku kumpulan
kisah-kisah nyata dan cerita-cerita yang terjadi di sekaliling kehidupan
sehari-hari si pengarangnya.
2.2 Perkembangan
Bahasa dan Perilaku Kognitif
Anak belajar secara bertahap.sebelum berbicara
ia mendengar, dan sebelum berjalan ia merangkak.Greenspan bahkan menegaskan
bahwa sebelum anak belajar menghitung, ia membutuhkan sesuatu untuk
dipegang.Karena memegang merupakan dasar untuk dapat berfikir logis, sementara
perhitungan adalah proses belajar yang membutuhkan paparan logika.
Secara
emosional, antara anak dan orangtua pun belajar mencintai.Bayi belajaar
mengenal kasih sayang ibu melalui proses menyusui, sentuhan , ciuman.Ia pun
belajar bahasa kasih sayang ayah dan ibu.Bila orangtua terbiasa melatih bayi
untuk mengekspresikan rasa sayangnya,anak pun akan belajar mengungkapkannya.
Dalam
tahun-tahun pertama in anak banyak menyerap informasi baru dalam dirinya dan
memperlebar jendela informasinya.Jendela tersebut memungkinkan anak mempunyai
kemampuan bahasa,logika,dan seterusnya.Ada beberapa target pembentukan yang
perlu diperhatikan orangtua dalam tahun-tahun pertama anak.
Pertama,adalah
bahasa.Perkembangan bahasa anak mengalami perkembangan yang pesat pada tahun
pertama.Maka anak harus diarahkan secara aktif.Bukan hanya bahasa verbal,
bahasa isyarat pun perlu dikembangkan agar anak terampil menggunakannya
kelak.Bahkan, bayi pun biasanya sudah punya kamus tersendiri.Misalnya, untuk
tertawa , ha…ha…ha….Kalau merasa pedas,
mulutnya dikipas-kipas,dan sebagainya.
2.3 Perkembangan perilaku Sosial, Moralitas
dan Keagamaan
Menurut
Plato, secara potensial ( fitrah ) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial (
zoon politicon ).Namun untuk mewujudkan
potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi dengan lingkungan
manusia-manusia lain.
Matinya Masa Kanak-kanak
Berikut ini
adalah pemaparan Nina M.Armando,seorang anggota MARKA (Media Ramah Keluarga )
dan pengajar di FISIP UI yang dimuat di majalah UMMI.
Tiap pagi,
pekerjaan saya adalah mengantar anak saya dan enam anak lainnya ke
Sekolah.Mereka
adalah anak kelas 1 hingga 3 SD.Saya sekaligus merangkap menjadi sopir dan “bus
mom” .Tiap pagi pula, saya menyetelkan lagu anak-anak untuk mereka.Pilihan saya
tentulah Tasya, Sherina ,Kenny atau si kembar Ita dan Tara.Kenapa mereka ?
Menurut penilaian saya, mereka menyanyikan lagu anak yang relatif ssehat.
Suatu
hari,seorang dari anak-anak itu berkata, “Bunda
(meeka semua memanggil saya Bunda, meniru putri saya)’sekali-kali nyetel
Westlife dong …-”Waduh !Saya terkejut mendengar permintaan itu.Saya katakan
,tak punya kaset Westlife.Tetapi ternyata, beberapa hari sesudahnya,toh
Westlife terdengar juga dari radiotape mobil kami.Seorang anak membawa kaset
Westlife dari rumahnya.Oke-lah,saya pikir, sesekali boleh juga mengalah.Dan
saat lagu Westlife mengalun,hampir semua anak ikut bernyanyi.Tentu saja dengan
lirik berbahasa Inggris yang amburadul.
Pada
kesempatan lain, saya tak sengaja menyetel kaset berlabel “Swara Perempuan
“.Ini adalah kaset kumpulan lagu para penyanyi perempuan –Indonesia yang konon
“bersuara empuk”.Ketika saya ingin mengganti kaset itu dengan kaset lagu
anak-anak, para penumpang cilik itu protes.”yang tadi aja Bunda ! Yang tadi aja
!”Akhirnya dengan sekali lagi berkomentar “waduh !”, saya kembali menyetel
kaset itu dengan berkata,”Sekali ini saja ya … soalnya ini bukan kaset untuk
anak-anak.Ini kaset lagu orang besar.”Seorang anak menyahut,”Ah … aku biasa kok
mendangarnya!”
Saya
terkejut karena dua di antara anak-anak itu amatlah fasih ikut menyanyikan
lagu-lagu yang diputar.Padahal, dari lagu-lagu tadi,,hanya ada satu yang
dinyanyikan oleh anak-anak, yakni sherina.Selebihnya adalah penyanyi perempua
dewasa antara lain :Reza, Kris Dayanti, Rossa, Melly Goeslaw ,Sshelomita
danShanti.Dan lagu-lagu yang dinyanyikan sungguh bersyair dewasa.
Ampun,pikir
saya,dua anak ini benar-benar anak TV! Lagu-lagu yang diputar itu adalah lagu
yang biasa mereka dengar dan lihat videoklipnya di televisi.Mereka pasti sering
menontonnya hingga hapal syair-syairnya.Padahal,saya ingat,sejumlah videoklip
itu menyajikan adegan sensual di dalamnya.Videoklip Reza atau Shanti misalnya.
Anak-anak
ini pada kesempatan lain mengobrol tentang hantu.Ternyata, obrolan itu datang
karena mereka menonton serial Ghost
Stories yang ditayangkan Metro TV.Saya menghela nafas.Itu acara TV yang
terlarang di rumah saya.
Saya
segera teringat dengan buku-buku teks ilmu komunikasi yang saya pelajari.Di
dalam buku-buku itu dituliskan betapa makin lama anak-anak kita makin terbiasa
dengan media sejak usia dini.Anak-anak kita besar dengan media.-media laksana babyiutter ini kebanyakan buruk.
Saya
juga teringat dengan buku After the Death
of Childhood.Sesuai dengan judulnya,buku bagus ini bercerita tentang
matinya masa kanak-kanak,antara lain akibat kehadiran media.Mengapa demikian?
Media masa mengenalkan anak-anak pada kehidupan dewasa.Itulah yang membuat
anak-anak tercabut dari masa kanak-kanak yang seharusnya.
Sejak
kecil anak-anak sudah mengenal banyak hal dari aspek kehidupan orang
dewasa,sehingga ia terperangkap dalam kedewasaan baik secara fisik,
psikologis,ataupun sosial.Anak-anak tahu hubungan laki-perempuan, seks,
kekerasan, dan perilaku-perilaku anti-sosial selak mereka maih sangat kecil.Dari
mana? Dari media tentu.Padahal,anak-anak belum siap untuk itu.
Lihatlah
film kartun anak-anak.Isinya banyak yang terkait dengan hubungan laki-perempuan
dan seks.Popeye,Crayon Sinchan,dan Sailor Moon adalah beberapadi
antaranya.Kemudian,iklan TV.Mari lihat Irex, Promag, Rapet wangi, atau pompa
air Sumitsu.Semuanya menjual seks,padahal iklan-iklan itu bisa saja ditayangkan
pada jam tayang keluarga, dan tentu saja anak-anak ikut menontonnya.
Atau,llihatlah
tabloid-tabloid porno yang dijajakan di pinggir jalan.Anak-anak setiap msaat
dapat melihatnya.Mereka sejak kecil sudah melihat gambar perempuan dewasa
nyaris telanjang.Dan itu seks.Kemudian,ada pula sinettron,telenovela atau film
yang menampilkan hubungan laki-perempuan atau seks secara eksplisit.Sekaligus,
dari kisah-kisahnya anak-anak dapat menangkap cerita tentang penyelewengan,
perceraian dan krisis hubungan laki-perempuan lainnya.
Ada
pula videoklip yang menjual seks .Ada perempuan-perempuan nyaris telanjang di
sana yang menari dan bergoyang sensual.Belum lagi, syair yang dinyanyikan dan
kadangkala mengandung muatan seks pula.Kemudian,mereka juga belajar kekerasan
dari media melalui film kartun,film dewasa,dan sinetron.Dari sini kadang-kadang
anak belajar bahwa kekerasan adalah jalan kelluar untuk menyelesaikan masalah.
Mereka juga mengenal horor sejak mereka
sangat kecil.Kemungkinan karena di rumah para orang dewasa menonton acara TV Ghost Stories atau serial yang
menampilkan Mak Lampir.Sekaligus,
dengan menonton acara-acara demikian ,anak-anak berkenalan dengan dunia
klenik.Daftar iini akan bertambah panjang jika kita juga berbicara tentang
profanity, kata-kata vulgar, kasar, dan tidak sopan yang sering jadi langganan
bicara para tokoh yang sering tampil di sinetron atau film.
Bahkan,
menyedihkan sekali, kalau toh anak-anak kita jejali dengan hanya materi TV
belabel “acara anak-anak”, mereka juga tidak dapat terbebas dari virus yang
buruk itu.Anak-anak yang tampil dalam acara anak-anak banyak yang telah
teracuni, tampil bak orang dewasa.Mereka sungguh-sungguh miniatur orang
dewasa.Gaya bicara dan penampilan anak-anak itu persis orang dewasa, karena
mereka meniru ggaya orang dewasa.Contohnya adalah Joshua.
Jadi
begitulah .Potret media kita memang mengkhawatirkan buat anak-anak- kita.Karena
itu, sedapat mungkin,jauhi anak kita dari media-media yang potensial membawanya
ke arah pengenalan kehidupan orang dewasa.Kalau toh kita dengan selektif
mengizinkan anak kita mengkonsumsi media,jangan biarkan dia mengkonsumsinya
sendirian.Dampingi anak kita,ajak dia bicara jika ada muatan media yang kita
rasakan “terlalu dewasa”.tentu saja anak perlu mengenal kkehidupan orang
dewasa,tapi itu nanti,pada saat yang tepat.
Setelah kita menyimak penuturan
sekaligus pengalaman Ibu Nina ini,tentu kesimpulannya telah ada di benak kita
masing-masing.Tugas kitalah sat ini untuk mengubah kondisi tersebut.Akhirnya,
kepada Alloh jualah kita mengmbalikan segala usaha dan jerih payah kita.
2.4 Perkembangan
Perilaku Afektif,Konatif dan Kepribadian
Fungsi
konatif atau motivasi itu merupakan faktor penggerak perilaku manusia yang
bersumber terutama pada kebutuhan kebutuhan dasar ( basic needs ).Sebagaimana
telah kita maklumi pula bahwa jenis-jenis kebutuhan manusia itu berkembang dari
sifat yang alami ( misalnya, kebutuhan dasar biologis ) sampai kepada yang
bersifat dipelajari sebagai pengalaman interaksi dengan lingkungannya.
Di
dalam kenyataan yang berkembang itu bukanlah jenis motif atau kebutuhan,
melainkan beberapa sifatnya,misalnya objek dan caranya, intensitasnya, dan sebagainya.
Dalam sub bab ini tidak banyak yang akan diuraikan namun yang
harus diperhatikan, berdasarkan studi atas arah kecenderungan perilaku
afeektif,Edward Spranger mengidentifikasi enam jenis kecenderungan manusia,
yang akan berkembang menjadi karakteristik kkepribadiannya, ialah tipe-tipe
manusia :
(1)
teoretis,
cenderung menggandrungi dan mencari nilsi kebenaran;
(2)
ekonomis,
cenderung selalu menilai dari segi kemanfaatan, kepraktisan dan pertimbangan
untung-rugi;
(3)
estetis,
cenderung ke arah menilai dari segi kemanfaatan,kepraktisan dan pertimbangan
untung-rugi;
(4)
sosial,
mengabdikan diri dan sangat mencintai masyarakat sesamanya;
(5)
politis,
cenderung untuk memperoleh kekuasaan,berkuasa;
(6)
religious,
cenderung selalu berusaha memahami rahasia alam semesta dan mengabdikan dirinya
kepada Maha Penciptanya.
BAB III
PENUTUP
Dengan menulis makalah ini penulis menyimpulkan bahwa
aspek-aspek perkembangan perilaku dan pribadi berlaku mengikuti suatu
sistem.Artinya,setiap individu diciptakan oleh Tuhan tidak ada yang bersifat
kebetulan.Melainkan telah Dia tentukan sebelum manusia itu hadir di dunia.Hal
ini terjadi karena kasih sayang dan qodo serta qodar-Nya.Melalui sarana
pendidikan inilah kita dituntut untuk mempelajari,memahami dan kemudian
mengamalkannya.
Sabda Nabi Muhammad
SAW, “Setiap individu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta
pertanggungjawabannya”.Oleh karena itu,jangan lewatkan sedetikpun waktu yang
diberikan Alloh untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.Jadikannlah masa
kanak-kanak yang ibarat kertas putih itu didisi dengan tulisan-tulisan indah
yang akan membekas sampai malaikat maut menjemputnya.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh
Segala puji
hanya milik Alloh.Sholawat serta salm tercurah untuk junjunan kita yakni Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir
zaman.
Alhamdulillah
makalah yang berjudul ASPEK ASPEK
PERKEMBANGAN PERILAKU DAN PERIBADI telah berhasil saya susun.Saya sadar
bahwa dalam menyusun makalah ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan.Hal ini
karena keterbatasan ilmu dan buku sumber yang saya miliki.
Akhirnya kepada
Alloh jualah kita mengembalikan segala usaha dan jerih payah kita.Untuk
kemajuan saya khususnya,saya meminta kritik dan saran mengenai makalah
ini.Besar harapan saya makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Bandung, Desember 2001
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof.DR.h.Abin Syamsudin Makmun,M.A.Psikologi Kependidikan. PT Remaja Rosda
Karya.Bandung :2000
2. Majalah Wanita UMMI No.6 / XIII Oktober-November 2001 /
1422 H
3. Tabloid MQ edisi November 2001
MAKALAH
ASPEK ASPEK
PENGEMBANGAN PERILAKU DAN PRIBADI
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah dasar umum
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik
Dosen : Dra.Hj Euis.Farida M.Pd
PENYUSUN : Yati .
Nurhayati
NIM : 011424
JURUSAN :
Pendidikan Biologi A
FAKULTAS PENDIDIKAN
MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
2001